Friday, 17 September 2010

Yukss Berkhayal Menjadi Sperma

Bayangkan anda salah satu di antara 200 juta sperma yang diejakulasikan oleh seorang pria normal ketika bersanggama. Berikut ini petualangan yang akan anda alami.

Mula-mula, anda harus mencari aliran lendir alami yang dapat membawa anda dari vagina ke mulut rahim. Setelah berhasil melewati leher rahim (serviks uteri), anda berenang di dalam rahim (uterus) sampai ke muara saluran telur (tuba fallopi) Karena setiap bulan wanita hanya memproduksi sebutir telur dan tidak tentu saluran mana yang berisi telur matang itu maka soal saluran kiri atau kanan yang harus anda ambil merupakan keputusan yang sangat penting. Apabila anda memilih saluran yang salah berarti perjalanan anda akan sia-sia karena energi yang anda miliki hanya cukup untuk menjelajah satu saluran.Sekarang, anggap bahwa anda telah menentukan pilihan yang benar. Di sini anda harus berenang melawan arus, karena sel-sel pada dinding saluran pelan-pelan mendorong telur menuju ke rahim.
 
 


Dalam situasi ini, ada sperma yang menjadi bingung dan mulai bereenang berputar-putar tanpa tujuan. Akan tetapi anda termasuk sperma yang telah diprogram dengan baik sehingga tahu arah dan tujuan anda. Akhirnya, anda berjumpa dengan telur yang sedang dalam perjalanan. anda salah satu di antara sekitar 300 peserta dalam petualangan mikroskopik selama beberapa jam yang berhasil sampai ke garis finish.

Betapa pun besar kegembiraan yang anda rasakan, anda masih harus menembus dinding telur. anda dan kawan-kawan yang berkumpul di sekitar telur mulai membentur-benturkan diri ke kulit luar sel telur. Akhirnya, hanya satu di antara 300 sperma ini yang setelah berhasil menembus dinding akan diterima untuk membuahi telur. Apakah anda sang juara itu? Mudah-mudahan. Akan tetapi peluang tiap sperma untuk lolos sampai ke garis finish masih sedikit lebih balk daripada peluang seseorang untuk terkena petir di tengah ladang, tetapi tidak semudah mendapatkan taksi di malam yang dingin dan hujan di daerah hiburan kota New York.

No comments:

Post a Comment