Tuesday, 25 January 2011

Bentuk Arsitektur Borobudur Yang Megah


Mendengar nama Borobudur pastilah
imajinasi kita akan terbayang sebuah candi raksasa yang megah dan kokoh berdiri
di wilayah perbukitan dan dikelilingi oleh beberapa gunung, di sebelah timur
berdiri Gunung Merbabu dan Merapi, di sebelah barat Gunung Sumbing dan Sindoro,
di sebelah utara Gunung Tidar, serta di sebelah selatan terdapat gugusan
pegunungan Menoreh.


Diantara empat Gunung yang
tergolong besar (Merapi, Merbabu, Sindoro dan Sumbing) hanyalah Gunung Merapi
yang sampai dengan sekarang masih aktif bahkan tergolong sangat aktif. Sebelah
utara Borobudur terdapat Gunung Tidar atau tepatnya tergolong bukit karena
bentuknya tidak sebesar empat Gunung yang telah dijelaskan sebelumnya. Menurut
Sutanto (Borobudur Selayang Pandang, 2005) di kalangan para sesepuh dan
arkeolog Gunung Tidar dikenal sebagai “Pakuning Tanah Jowo”.







Di sebelah selatan Borobudur
berdiri pegunungan Menoreh, yang bila dilihat dari halaman tertinggi di
Borubudur tampak puncak pegunungan Menoreh yang menjulang tinggi. Warga sekitar
mempercayai bahwa gugusan pegunungan Menoreh terlihat seperti sesorang yang
sedang tidur terlentang membujur dari timur ke barat. Lekukan-lekukan
pegunungan itu seolah merepresentasikan relief manusia yang lengkap dengan
kepala, hidung, bibir dan dagu, serta bagian perut sampai kaki. Cerita yang
berkembang menjelaskan bahwa yang sedang tidur telentang adalah Gunadarma,
seorang ahli bangunan yang diyakini sebagai sang empunya desain arsitek candi Borobudur yang sedang mengawasi hasil
ciptaannya (Sutanto, 2005).


Di sekitar candi Borobudur
terdapat candi Pawon dan candi Mendut. Candi Pawon sampai dengan saat ini tidak
diketahui fungsinya, karena di candi ini tidak terdapat patung yang dipuja oleh
masyarakat pada jaman itu. Beberapa studi menyatakan bahwa candi Pawon bukan
tempat untuk melakukan ritual pemujaan, tetapi lebih berfungsi sebagai tempat
peristirahatan sementara dalam kegiatan ibadah, karena letaknya yang berada di
antara candi Borobudur dan candi Mendut


No comments:

Post a Comment