Efek gempa memang sangat memilukan, baik itu reruntuhan bangunan yang menimpa korban maupun potensi tsunami yang ditimbulkan apabila gempa itu besar dan pusatnya ada di laut. Untuk tsunami, walaupun setelah diketahui ada gempa besar dan ada peringatan dari badan terkait bahwa gempa itu berpotensi tsunami, sering proses evakuasi tetap membutuhkan waktu lama dan tetap memakan korban jiwa, tsunami Jepang Maret 2011 kemaren contohnya, kalau harta mah gak usah ditanya…pasti.
Itu tsunami…lah kalau gempanya sendiri, mo nanya ke siapa coba kapan gempa itu akan datang? Pada rumput yang bergoyang…??? Untuk itu kita memerlukan sebuah alarm rumah anti gempa yang memberi kita peringatan secara instan. Prediktor gempa (bener gak ya istilahnya), memang belum ada, tapi detector kan dah ada, ya seismograf itu sendiri kan sebenernya detector gempa selain dia adalah logger/pencatat gempa. Lagian orang yang terjaga/ gak tidur kan juga termasuk detector gempa…
Orang yang terjaga dan punya akses evakuasi yang mudah, tentu gak masalah untuk mengetahui secara cepat adanya gempa dan segera mengevakuasi diri…lah yang lagi bobo’ manis…?????
Untuk itu dibutuhkan sebuah alarm gempa. Apakah alarm gempa berguna?… kalau memang kita sedang tidur, apa sempet evakuasi? Begini…gempa gede pun kalau hanya 15-30 detikan (feeling ya), konstruksi bangunan biasanya belum sampai bergeser lepas dari penopangnya…sehingga waktu inilah yang menjadi ‘date line’ kita untuk evakuasi.
Mengingat gempa ini dialami oleh seluruh lapisan masyarakat (gak tebang pilih kaya hukum di negara kita) maka dibutuhkan alarm gempa yang merakyat. Apa artinya merakyat. Arti yang paling deket ya murah dan kalau bisa praktis, kan bangsa kita seneng yang murah dan praktis? Untuk itu mari kita bersama menantang ilmuwan untuk mendesign alat itu buat rakyat.
Temukan Lebih lengkap lagi info seputar alarm rumah untuk gempa
No comments:
Post a Comment