Thursday, 14 July 2011

Memilih Bahan dan Model Gaun Pengantin





DULU Anda hanya mengenal gaun pengantin dengan warna putih dan mengembang di bagian bawah. Tapi kini, gaun pengantin menghadirkan aneka warna, mulai dari pink, krem, soft blue, hingga hijau. Busana pengantin modern pun tak melulu mengembang. Ada beberapa model yang menyesuaikan lekuk tubuh.

Terlepas dari model dan warna, bahan kain sangat penting untuk dipertimbangkan. Secara umum, kain gaun pengantin dibagi menjadi structured dan soft bridal fabric. Bagian gaun yang berfungsi membentuk tubuh, seperti di bagian perut dan punggung biasanya disusun menggunakan structured fabric. Sementara bagian ornamen dan skirt disusun menggunakan soft bridal fabric.

Lebih detail lagi, Anda perlu untuk mengetahui jenis-jenis kain seperti satin, taffeta, organza dan sebagainya. Jenis kain ini menentukan bagaimana gaun Anda akan sesuai untuk postur dan kepribadian Anda.

Satin
Dengan ciri khas kain mengilap yang glamour, kain satin menjadi bahan paling umum yang digunakan sebagai gaun pengantin. Satin polos maupun dipadu dengan renda dan ornamen lain selalu bisa dikenakan untuk acara pesta maupun saat upacara pernikahan.

Jatuhnya kain dan keindahan kilapnya bergantung pada kualitas satin. Semakin tinggi kualitas biasanya kilap satin semakin lembut dan kainnya lebih lemas sehingga bisa jatuh dengan baik di tubuh. Kain ini paling pas untuk desain gaun minimalis, dan tidak cocok untuk ball gown bagi wanita gemuk.

Taffeta atau Silk Taffeta
Taffeta memiliki ciri khas kilau yang berserat, tipis--sehingga biasanya harus digabungkan dengan kain lain. Namun ketebalan ini bisa menimbulkan sedikit keributan ketika dipakai bergerak. Tekstur dan berat kain ini menghadirkan model gaun yang khas juga, yaitu elegan, serbaguna dan sekaligus kontemporer.

Alur tenunan taffeta biasanya terlihat jelas, menjadikannya motif yang sangat cantik. Kain silk taffeta memiliki keindahan yang sama, namun lebih lembut dan pada beberapa jenis lebih berkilau dari taffeta saja atau satin. Paling sesuai untuk desain kontemporer dan minimalis, serta paling pas untuk pengantin big size.

Organza
Kain tipis dan lembut, namun lebih kaku dari chiffon, sedikit mirip taffeta namun lebih tebal, itulah organza. Biasa digunakan sebagai ruffle dan efek mengembang yang cantik pada bagian skirt, tentu Anda sering menemui kain ini di gaun pengantin.

Organza terlihat bersih dan kontemporer ketika dikenakan pada model minimalis tanpa ornamen. Sementara kesan klasik dan muda timbul ketika organza dihiasi manik-manik dan renda. Oleh karena organza bersifat mengembang, sebaiknya pengantin yang big size menghindari bahan ini

Georgette dan chiffon
Licin, mengalir, halus dan menggoda, kain georgette memang biasa digunakan untuk gaun-gaun berdrapery. Mirip dengan chiffon, namun lebih halus dan tipis, kain ini digunakan untuk membentuk layer-layer di bagian skirt, memberikan kesan melayang pada beberapa bagian gaun dan juga untuk berbagai ornamen.

Jika digunakan untuk bahan utama gaun, biasanya kain georgette dipadukan dengan bahan lain seperti sutra. Kesan melayang pada gaun ini sangat sesuai untuk pengantin dengan tubuh kurus hingga medium. Pengantin big size juga masih bisa menggunakannya dengan desain tertentu, jika tepat, kain ini akan memberikan kesan ringan pada pengantin.

Silk Charmeuse
Bahan paling mewah untuk gaun pengantin yang glamour dan elegan adalah sutra charmeuse ini. Gaun ini sangat berkilau dengan lembut, dan bisa menarik perhatian dengan menonjolkan setiap detail tubuh Anda. Namun, kelebihan ini justru menjadi kekurangan bagi pengantin yang justru ingin menyembunyikan lekuk-lekuk tubuhnya, sehingga kain ini sebaiknya dihindari oleh pengantin bertubuh tambun. (kpl/RRN/metrotvnews)

Info terkait: Gaun Pengantin Modern

No comments:

Post a Comment