Operasi plastik untuk mengencangkan payudara cukup populer di negara-negara maju. Di Amerika Serikat saja, pada tahun 2006 sekitar 103.788 wanita menjalaninya (menurut data American Society of Plastic Surgeons). Di Indonesia, operasi pengencangan payudara juga banyak ditawarkan oleh klinik-klinik spesialis kecantikan. Banyak kalangan selebriti dan kelompok menengah atas yang telah menjalaninya.
Ada dua metode operasi plastik untuk mengencangkan payudara: dengan menarik kulit atau menarik puting susu.
· Penarikan kulit. Operasi ini dilakukan untuk mengurangi kulit berlebih dari bagian bawah payudara atau sekitar areola (bagian di sekitar puting payudara yang berwarna kecoklatan). Payudara akan menjadi kencang tanpa mempengaruhi jaringan di dalamnya. Namun, bekas sayatan pembedahan akan terlihat secara permanen. Semakin banyak kulit yang ditarik, semakin besar bekas sayatan yang terlihat. Keterampilan ahli bedah juga turut menentukan seberapa banyak bekas luka yang akan terlihat.
· Penarikan puting susu. Operasi ini dilakukan untuk menempatkan puting susu kembali ke tempatnya “yang benar”, melalui sayatan agak melingkar di bagian atas areola. Keuntungan metode ini adalah bekas sayatan tidak begitu terlihat, meskipun payudara juga tidak sekencang bila dilakukan penarikan kulit. Metode ini membuat areola tidak lagi sebundar sebelumnya.
Operasi pengencangan seringkali tidak cukup membuat payudara menjadi indah. Untuk lebih memperindah payudara, biasanya juga dilakukan penambahan implan (breast augmentation surgery). Bahan implan yang paling dikenal adalah silikon.
Info Terkait – Operasi Plastik