Bagi warga Cisarua, kata Tutang pulangnya warga turis Timur Tengah ini sebagai musim Arab ini di kawasan Cisarua, Puncak telah usai. Biasanya antara Juni-Agustus, kawasan ini dibanjiri turis Timur Tengah. Untuk Kawin Kontrak “Namun bulan Agustus bertepatan dengan Ramadhan, mereka pulang,” jelasnya.
Hilangnya turis Timur Tengah, lanjutnya bukan sebagai akibat intesifnya aparat keamanan melakukan razia di seluruh hotel puncak berkaitan terror bom. “Isu teror tidak berdampak pada aktivitas Kampung Arab,” ucapnya.
Sekedar mengingatkan, Warung Kaleng di Desa Tugu Selatan, Ciarua dikenal Kampung Arab, lantaran di bulann tertentu populasi turis asal Timur Tengah meningkat sampai melebihi 350 orang. “Itu disebut musim Arab oleh masyarakat Cisarua,” kata Camat Cisraua.
Musim Arab terjadi sejak akhir dekade 80-an. Warung Kaleng sebenarnya adalah sepotong jalan tidak lebih dari 50 meter di Jalur Ciawi-Puncak, tepatnya di Km 84. Di kanan-kiri jalan, berjajar puluhan warung.
Uniknya, papan nama warung bukan hanya berhuruf latin dengan bahasa Indonesia, tapi juga berhuruf Arab. Mulai dari wartel, toko roti, toko kelontong sampai rumah makan. Sasaran pembelinya turis Timur
Temukan info lebih lengkap seputar hotel puncak