Wednesday, 19 January 2011

Mengenal Gaya Arsitektur Sebuah Candi

Aktivitas keagamaan Hindu-Buddha di Jawa masa silam tentunya cukup bergairah, terbukti dengan ditemukannya banyak peninggalan bangunan suci dari kedua agama itu baik di wilayah Jawa bagian tengah ataupun timur. Para ahli arkeologi dan sejarah kuno telah sepakat untuk menyatakan bahwa munculnya berbagai karya arsitektur bangunan suci itu sebenarnya sejalan dengan keberadaan pusat kerajaan sezaman. Ketika pusat kerajaan berada di Jawa Tengah, candi-candi Hindu-Buddha banyak dibangun di wilayah tersebut, dan ketika pusat-pusat kerajaan muncul di Jawa Timur, pembangunan candi-candi pun banyak dilakukan di wilayah Jawa Timur.

Gaya arsitektur bangunan candi ketika pusat Kerajaan Mataram masih berlokasi di Jawa Tengah, lebih didasarkan pada latar belakang agamanya. Maka dari itu terdapat Langgam Candi Hindu-saiva dan Langgam Candi Buddha Mahayana. Lain halnya ketika pusat-pusat kerajaan telah berada di Jawa Timur, perbedaan gaya bangunan suci itu tidak didasarkan kepada perbedaan agama lagi, baik candi Hindu ataupun Buddha gaya arsitekturnya sama, hal yang membedakannya hanya terletak pada arca-arca yang dahulu disemayamkan di dalamnya. Mungkin kenyataan ini sejalan dengan konsep Siwa-Buddha bahwa sebenarnya dalam hakekat tertinggi sebenarnya tidak ada lagi perbedaan antara Siwa dan Buddha, oleh karena itu tidak perlu adanya perbedaan secara tegas terhadap wujud bangunan sucinya.


Satu masalah penting yang perlu kajian lebih lanjut adalah apa yang terjadi di wilayah Jawa bagian tengah ketika Kadiri, Singhasari dan Majapahit berkembang di Jawa Timur?, apakah Jawa Tengah sepi dari aktivitas keagamaan?, apakah masih dihuni oleh penduduk?, mengapa tidak ada sumber sejarah dan arkeologi yang ditemukan di wilayah Jawa Tengah antara abad ke-11—14?. Demikianlah terdapat masalah yang menarik untuk diungkapkan di masa mendatang, bahwa tidak mungkin wilayah tua di Jawa bagian tengah bekas tempat kedudukan para Syailendra itu tiba-tiba sepi saja, ketika kerajaan-kerajaan berkembang di Jawa bagian timur. Penelisika untuk menjelaskan permasalahan itu masih terbuka, dan mengundang para ahli yang berminat untuk mengeksplorasinya lebih lanjut.

No comments:

Post a Comment