Bukti-bukti arkeologi menunjukan bahwa manusia purba telah mengenal kearifan alam. Lingkunga sekitar dibuat sedemikian rupa untuk menunjang kehidupan mereka. Dipilihnya goa sebagai tempat hunian merupakan hasil pemikirian bahwa goa merupakan tempat ideal yang dapat melindungi mereka dari cuaca dan binatang ganas.
Dari hasil pemikiran presejarah yang menyangkut situs (daerah yang diduga terdapat peninggalan purbakala), goa di Indonesia, di Sulawesi, sampai kepulauan Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur banyak ditemukan lukisan goa.Di luar Indonesia , karya seni lukis dinding goa berkembang di Eropa, misalnya Prancis, Africa, Asia (India, Thailand) dan Australia.
lukisan-lukisan itu bertalian dengan upacara-upacara penghormatan nenek moyang, upacara kesuburan dan inisiasi. Mungkin juga untuk keperluan dukun, hujan, kesuburan atau memperingati peristiwa penting.Beberapa lukisan lainnya ada yang menyiratkan makna lebih jelas. Misalnya lukisan kadal di Pulau Seram dan Papua. Mungkin melambangkan kekuatan magis, yaitu dianggap sebagai penjelmaan roh nenek moyang atau kepala suku.
Gambar perahu yang ditemukan di Seram dan Papua, barangkali dimaksudkan sebagai perahu nenek moyang dalam perjalanannya ke alam baka. Gambar-gambar orang dalam sikap menari, kemungkinan besar bertalian dengan tujuan upacara-upacara tertentu.
Kecuali lukisan-lukisan goa, alam kepercayaan masyarakat pada masa itu terlihat juga dalam peristiwa atau upacara penguburan. Bukti-bukti penguburan ditemukan di Goa Lawa (Sampung), Goa Sodong dan di bukit kerang di Sumatra Utara. Di antara mayat-mayat itu, ada yang ditaburi butir-butir cat merah. Diduga, cat-car merah itu berhubungan dengan upacara penguburan, dengan maksud memberikan kehidupan baru di alam baka.
Temukan Lebih lengkap lagi info seputar karya seni
No comments:
Post a Comment