Wednesday, 15 June 2011

Daerah Rawa Yang Jadi Primadona Kepala Naga Jakarta

Dulu, Kelapa Gading dikenal sebagai daerah rawa-rawa yang rawan. Bahkan secara geografis, kawasan Kelapa Gading yang masuk dalam wilayah Jakarta Utara ini, sebenarnya tidak terlalu potensia untuk bisnis jual beli property. Tetapi ada kepercayaan bahwa wilayah Kelapa Gading dianggap sebagai 'Kepala Naga' , salah satu peruntungan Cina (meski belum jelas kebenarannya). Menjadikan wilayah Kelapa Gading makin 'berdenyut'. Hingga pada tahun 1976 wilayah kelapa Gading ini dikembangkan oleh Summarecon Agungsalah satu Pengembang di Indonesia. Mulailah berbagai sektor industri berkembang, rumah dan apartemen menjamur. Toko dan mal bertambah banyak.




Tak heran jika seiring berjalannya waktu, wilayah Kelapa Gading ini 'disulap' menjadi kawasan elit. Kawasan ini juga mulai dikenal sebagai 'sorga'- nya tempat makan makanan enak dan lezat. Sepanjang malam, berderet lampu-lampu berkelap kelip menghiasi orang-orang yang menyantap makanan di restoran, cafe dan semacamnya, dengan berbagai macam masakan yang menggiurkan, baik dari berbagai suku maupun bangsa.
Tak ketinggalan pusat perbelanjaan yang lengkap juga sudah tersedia di wilayah ini.Semuanya tertata dengan baik. Penataan yang baik ini bisa jadi karena semuanya dimulai dari tanah kosong yang berawa
.
Sebagai wilayah yang dekat dengan kawasan industri dimana banyak gedung-gedung pabrik dari berbagai kategori bermunculan, tentunya manambah subur hadirnya hotel-hotel diwilayah Kelapa Gading.

Masalah transportasipun tidak begitu susah. Jalur Tanah Abang-Pulo Gadung itu 24 jam. Tinggal turun di Jalan Perintis Kemerdekaan, langsung memilih angkutan yang melayani lingkungan Kelapa Gading. Jadi, melihat begitu pesatnya perkembangan Kelapa Gading dari tahun ke tahun, sepertinya wilayah ini cukup prospektif untuk dijadikan lahan bisnis, meski pada tahun ini banjir kembali menggenangi wilayah Kelapa Gading


No comments:

Post a Comment