Yamaha Lexam tidak akan dijadikan volume maker seperti produk-produk Yamaha lainnya. Hal ini karena Yamaha Lexam lebih ditempatkan di segmen premium.
Bidikan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) adalah para pengguna mobil yang ingin beralih menggunakan sepeda motor.Presiden YMKI Dyonisius Beti mengatakan target penjualan sepeda motor bebek otomatis ini hanya 2.000 unit untuk satu bulan pertama. Di akhir tahun, Beti mematok angka 20.000 unit. Bandingkan dengan target untuk Yamaha Byson yang sudah mencapai 20.000 unit hingga akhir 2010. Padahal, Byson baru diluncurkan pasca Lebaran tahun lalu.
”Kami tidak tidak terlalu berharap penjualan Lexam setinggi sepeda motor otomatis Yamaha lainnya, seperti Mio dan Xeon, atau bahkan di segmen sepeda motor sports. Yamaha Lexam lebih ditujukan untuk eksekutif yang ingin tampil beda. Segmennya premium,” terang Dyon.
Keterangan Dyon ini ditegaskan oleh GM Promotion & Motor Sport Division YMKI Paulus S Firmanto. Menurutnya, dengan kenaikan harga bahan bakar terutama Pertamax, apalagi ditambah mulai disosialisasikan pelarangan pemakaian Premium untuk mobil pribadi, diharapkan Lexam bisa menjadi solusi.
”Banyak spesifikasi teknis Lexam yang mengadopsi dari mobil, seperti penggunaan rem ketika berhenti seperti hand brake pada mobil. Mungkin saja Lexam bisa jadi solusi di tengah tingginya harga bahan bakar atau semakin macetnya kondisi jalanan,” tegas Paulus.
Soal bahan bakar, Paulus menegaskan Lexam lebih ekonomis untuk para pengguna mobil yang akan beralih ke sepeda motor.