Di tangan seorang seniman, pintu rumah dapat disulap menjadi barang seni bernilai tinggi. Ketut Pradnya adalah salah satunya. Bertempat di Kabupaten Gianyar, Bali, ia merintis usaha pintu ukir khas Bali itu sejak 1987. Saat ini, ia memiliki 75 pengukir.
Pembuatan karya seni itu diawali dengan menggambar desain pada bidang daun pintu kayu yang masih poandas. Motifnya beragam, mulai dari bunga, pewayangan, hingga motif kompleks lainnya sesuai pesanan. Usai digambar, pintu diukir menggunakan pahat berbagai ukuran.
Lama pembuatan pintu ukir itu tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan. “Karya seni ini dijual mulai Rp 9 juta hingga Rp 100 juta. Omzet per bulan dapat mencapai Rp 500 juta,” kata Nyoman Sari, salah seorang pengukir, baru-baru ini.
Karena bentuknya yang unik dan elegan, pintu ukir Bali diminati para pecinta forum seni di seluruh dunia. Sejumlah kolektor asal Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat, rela merogoh kocek dalam-dalam demi karya seni itu.
Temukan Informasi lebih lengkap lagi seputar forum seni