Showing posts with label pameran lukisan. Show all posts
Showing posts with label pameran lukisan. Show all posts

Thursday, 10 February 2011

Seni Lukis Yang Di Jual Di Mobil Truk

PASTINYA tak asing melihat tulisan dan gambar-gambar yang acap tertera di tubuh truk-truk antar kota saat melintas jalan raya. Tulisan dan gambarnya beraneka macam. Bahkan tak jarang membuat kita tergelak, misal ada gambar wanita bertubuh indah dengan kalimat menggeliti seperti...Kutunggu jandamu... atau yang lebih santun ada kalimat... doamu harapanku....




Pasti pernah terpikir, siapakah pembuat lukisan dan kalimat yang bisa dikatakan sangat indah dan kreatif itu? Dialah Suwarno (64), pria yang biasa disapa dengan Buyung. Pria berkulit agak gelap ini mengaku sudah 40 tahun melukis di bak truk. Awal mulanya menjadi melukis truk karena tahun 1970 dia membuka lapak lukisan dekat dengan terminal truk. Tak lama kemudian ada seorang supir yang meminta untuk melukis truknya.

Berbicara mengenai permintaan pelanggan, Buyung sering mendapat orderan untuk membuat lukisan yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Contohnya ia pernah diminta untuk menggambar perempuan setengah telanjang layaknya yang ada di  galeri pameran lukisan atau menuliskan kata-kata yang seronok.

Kebanyakan supir latar belakang pendidikannya rendah jadi keinginannya ya seperti itu, saya cuman takut gambar dan tulisan saya dilihat oleh anak-anak, jadi saya menolak lukisan seperti itu" ungkap pria asal Yoyakarta ini. "Saya memiliki ciri khas gambar, yaitu padi dan kampas serta gambar rambu lalu lintas, jika anda melihat gambar itu pada truk di jalan itu pasti hasil karya saya,"kata Buyung.

Dalam sebulan bapak tiga anak ini mengaku bisa mendapatkan uang minimal Rp.1.500.000 dari hasil melukisnya. Kendala Buyung saat melukis adalah cuaca, jika hujan otomatis orderan melukisnya berkurang.


Friday, 28 January 2011

Belajar Mengenal Legenda Pelukis Antonio Blanco

Antonio Maria Blanco (lahir di Manila, Filipina, 15 September 1912 – meninggal di Bali, Indonesia, 10 Desember 1999 pada umur 87 tahun) adalah seorang pelukis keturunan Spanyol dan Amerika. Antonio lahir di distrik Ermita di Manila, Filipina. Ia pada mulanya hidup dan bekerja di Florida dan California, Amerika Serikat, hingga pada suatu waktu hatinya tertarik untuk mengeksplorasi pulau-pulau di Samudra Pasifik sebagai sumber inspirasinya seperti pelukis Paul Gauguin, José Miguel Covarrubias dan yang lainnya sebelum dirinya. Ia berencana untuk pergi ke Tahiti, tapi nasib membawanya ke Hawaii, Jepang dan Kamboja, dimana ia menjadi tamu kehormatan Pangeran Norodom Sihanouk.




Dari Cambodia ia kemudian pergi ke Bali pada tahun 1952 dan menikahi seorang wanita model lukisannya dan seorang penari tradisional Bali bernama Ni Ronji pada tahun 1953. Bali memberikan Antonio elemen penting yang ia butuhkan untuk membangun hasrat seninya yang jenius: pemandangan yang indah, suasana lingkungan yang seperti impian, dan keberadaan seni dan cinta yang luar biasa.

Tanah tempat dibangunnya tempat tinggal Antonio tersebut adalah tanah pemberian Raja Ubud dari Puri Saren Ubud, Tjokorda Gde Agung Sukawati.Orang tidak akan bisa membicarakan Antonio Blanco tanpa berbicara mengenai wanita sebab wanita adalah fokus dari karya-karya lukisnya. Bisa dikatakan bahwa Antonio adalah seorang pelukis feminin abadi. Ia merupakan seorang maestro lukisan romantik-ekspresif.

Keinginan Antonio untuk suatu hari nanti memiliki museum pameran lukisan sendiri akhirnya mulai terwujud juga dan diberi nama The Blanco Renaissance Museum. Museum yang mulai dibangun pada 28 Desember 1998 di lingkungan kediamannya yang asri itu kini berdiri megah, menyimpan lebih dari 300 karya Antonio dan secara kronologis memperlihatkan pencapaian estetik dari Antonio muda hingga yang paling mutakhir. Secara arsitektural, bangunan museum yang berkesan rococo itu juga menawarkan filosofi dan kearifan Bali.

Wednesday, 5 January 2011

Merancang Acara Pensi Di Sekolah


Kehidupan SMA tidak lepas dari bagaimana mereka yang SMA bisa menunjukkan kehebatannya, kreatifitas, eksistensi di mata orang banyak melalui sebuah acara. Ya, acara itu adalah sebuah forum seni siswa alias pensi. Sebuah acara yang dekat dengan kegembiraan, kesenangan, dll. Rasanya kalau belum menunjukkan Pensi masing-masing SMA belum lengkap. Apabila anda dan teman-teman berani, bersainglah dengan sekolah lain dengan cara menentukan hari pensi bersama pada hari tanggal tahun yang sama. Dengan kata lain ADU PENSI. Anda akan lebih tertantang untuk itu. Tentunya persaingan kedepan harus secara sehat, tidak saling merugikan misalnya “menyobek poster SMA lain, menyebarkan gosip buruk, dll”.




Oke, kita langsung saja mulai bagaimana pensi SMA itu dirancang hingga dilaksanakan acara.
  Kita bagi menjadi 3 bagian besar pembicaraan, yaitu:

1.       Tahap persiapan
Hal yang paling penting sebelumnya adalah anda harus mempersiapkan semuanya jauh-jauh hari. 4-5 bulan sebelum hari H baik. Tujuannya adalah persiapan yang lebih baik, baik itu segi acara, maupun finansial. Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk mencari sponsorship. Dan ingat, anda tidak bisa memberi waktu berpikir singkat pada pihak sponsor.

2.       Tahap pelaksanaan

3.       Tahap pasca pelaksanaan :
1.    Bersih-bersih
2.    Evaluasi Akhir
3.    Laporan Pertanggungjawaban

Secara garis besar, seperti itulah cara merancang sebuah Pensi SMA.Masa SMA adalah masa dimana kita mendapat banyak kesempatan untuk berkembang.Carilah terus sesuatu yang baru. Masa lalu adalah pengalaman, sekarang adalah perjuangan, hari depan adalah lebih baik

Temukan Lebih banyak lagi seputar forum seni & Pentas Seni

Thursday, 30 December 2010

Mengenal Tradisi Pesta Dadung

Pesta dadung merupakan kesenian tradisional berasal dari Desa Legokherang Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan yang hidup ratusan tahun lalu. Kendati dalam perjalanannya tidak semulus kesenian tradisi lainnya. Namun paratetua desa tidak mengharapkan tradisi itu punah. Sebab sudah berlangsung secara turun temurun dan menjadi ikon Kabupaten Kuningan.




Pesta dadung merupakan tradisi budak angon (pengembala kambing) di saat menggembalakan ternaknya di huma atau di ladang. Kehidupan tradisi itu ada sekitar tahun 1818, merupakan kaulinan barudak yang memanfaatkan waktu luang sewaktu menggembala. Tradisi itu, mengalami perubahan fungsi dari tradisi budak angon menjadi sikap syukur parapetani setelah panen.




Kegiatan itu berlangsung cukup lama, sehingga perubahan tradisi itu sampai sekarang sebagai ungkapan rasa syukur dengan cara menyajikan pesta dadung. Pesta dadung, yakni sebuah ritual budak angon yang menggunakan seutas tambang pengikat ternak yang dijadikan alat untuk menari. Simbol tambang, sampai saat ini menjadi ciri khas dan tidak pernah hilang dan terus dipertahankan.