Tiga botol whisky yang ditinggalkan di es Kutub Selatan oleh penjelajah Inggris Sir Ernest Shakleton lebih dari seabad lalu. Ketiga botol itu, kembali ke tempat asal mereka, Whyte and Mackay, pemilik merek minuman tersebut, untuk dianalisis guna melihat bagaimana whisky bisa bertahan setelah sangat lama diawetkan pada suhu beku di kutub.
Ketiga botol whisky Mackinlay itu adalah bagian dari barang yang ditemukan tahun lalu dari bawah gubuk Shakleton di Antartika. Gubuk tersebut dibangun Shakleton pada 1908 sebagai bagian dari upayanya yang gagal untuk mencapai Kutub Selatan.
Krat kayu yang berisi whisky tersebut, yang memiliki tanda British Antartic Expedition 1907, membeku pada temperatur minus 30 derajat Celsius. Akan tetapi, seperti ditulis AFP, whisky di dalam botol itu tetap cair. Whisky itu diduga telah dimasukkan ke botol di Skotlandia pada 1896 atau 1897, sehingga ia termasuk minuman paling tua di dunia.
Richard Peterson, ahli pencampur di Whyte and Mackay, mengatakan analisis tersebut akan "bermanfaat bagi industri whisky". "Tak pernah dalam sejarah industri kami menyimpan whisky yang berusia satu abad dalam kondisi alamiah dan karena kondisi paling berat di planet ini," katanya.
Botol whisky itu sangat langka dan bernilai sehingga pemilik Whyte and Mackay, Vijay Mallya, secara pribadi mengoleksinya dan menerbangkannya kembali ke Skotlandia dengan jasa angkutan barang khusus. "Shackleton membuat sejarah dengan petualangan dan perjalanannya, dan saya memastikan kami akan membuat sejarah sendiri ketika kami membuka tutup kapsul waktu yang mengagumkan, unik yang berusia 100 tahun ini," kata Mallya
Temukan info lebih lengkap seputar tempat jasa angkutan barang