Wayang Golek Sunda menggunakan peraga wayang berbentuk boneka-boneka kecil, dengan semacam cempurit untuk pegangan tangan Ki Dalang.
Sama dengan Wayang Kulit Purwa, Wayang Golek Sunda pun menggunakan induk cerita dari serial Ramayana dan Mahabarata. Pergelaran Wayang Golek Sunda juga diiringi oleh seperangkat gamelan, lengkap dengan pesindennya. Bedanya, Wayang Golek Sunda tidak menggunakan kelir sehingga penonton dapat langsung melihat para tokoh wayang yang diperagakan ki dalang, bukan hanya bayangannya. Jenis wayang ini tersebar hampir di seluruh Jawa Barat.
Wayang Golek Menak, yang juga disebut Wayang Tengul, juga menggunakan peraga wayang berbentuk boneka kecil. Selain berupa golek, Wayang Menak juga ada yang dirupakan dalam bentuk kulit.
Pembuatan Wayang Klitik terbuat dari kayu pipih yang dibentuk dan disungging menyerupai Wayang Kulit Purwa. Pementasan Wayang Klitik juga diiringi oleh gamelan dan pesinden, tetapi tanpa menggunakan kelir sehingga penonton dapat melihat secara langsung.
Wayang Krucil sering dianggap sama dengan Wayang Klitik. Anggapan itu disebabkan - karena Wayang Krucil juga terbuat dari kayu pipih. Yang berbeda benar adalah induk cerita yang diambil untuk lakon-lakonnya. Wayang Krucil mengambil lakon dari cerita Damarwulan, bukan dari Ramayana atau Mahabarata.Baik Wayang Krucil maupun Wayang Klitik, saat ini sudah hampir punah.
Temukan info lebih lengkap seputar pembuatan wayang