Setiap negara memiliki ciri khas dalam arsitektur bangunan, seperti gedung, rumah, tata kota, taman dan lain sebagainya. Perbedaaan tersebut diakibatkan karena kebudayaan yang berbeda serta sejarah dan pengaruh kebudayaan asing yang masuk berbeda pula.
Ciri Khas Arsitektur Rumah Jepang
Dinding-dinding yang tipis, nyaris tidak memiliki materi (kertas yang dipakai untuk penyekat dinding-dinding ruangan). Pemilihan material tersebut secara rasio tidak aman dan pada saat musim dingin akan terasa dinginnya. Namun masyarakat Jepang kuat dengan nilai keyakinannya bahwa Itu merupakan sikap Shinto, “bersatu dengan alam dan tetap menang”.
Prinsip pada arsitektur Jepang ini sudah diambi alih dalam seni Arsitektur Internasional. Arsitektur Jepang lebih lembut dibandingkan dengan bangunan di Yunani. Hal ini disebabkan pemilihan material: seperti kertas, kayu, bamboo up, sutra dan jerami.Dalam arsitektur rumah minimalis Jepang, biasanya terdapat ruang tempat minum. Di dalam rumah ini, terdapat bagian-bagian yang unik. Berikut bagian arsitektur yang memiliki unsur kontras.
1. Antara ruang luar dan dalam, garis bidang yang geometrik lurus-datar dan ketat.
2. Warna di dalam ruangan berwarna netral, sedangkan di luar ruangan warna lebih bervariasi.
3. Di dalam ruang utama, tempat penerima tamu dibuat panggung kecil yang berdinding menjorok ke dalam dinding. Tempat tersebut adalah tempat keramat dan disimpan lukisan yang disebut tokonomo. Kadang-kadang, lukisan diganti dengan yang lain atau dipasang syair dengan huruf Jepang yang indah.
4. Pada halaman dan taman dibangun bukan hanya dengan tujuan mempercantik rumah. Tapi bertujuan pula sebagai bagian dari bagaimana menghayati alam dan kehidupan.