Petenis Swiss, Roger Federer akhirnya menunjukkan karisma dirinya sebagai seorang atlet besar.. Dalam usia 27 tahun, Federer telah meraih semuanya. Ia merupakan salah satu atlet terkaya di dunia, Federer juga disukai di dalam dan di luar lapangan. Sebagai contoh, setiap konferensi pers usai pertandingan, Federer berusaha menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris, Perancis mau pun Jerman.
Namun Federer berbuat sesuatu yang lebih dari Pete Sampras. Ia menjadi petenis keenam dalam sejarah tenis yang merebut gelar juara di empat turnamen grand slam: Australia, Perancis, Wimbledon dan AS Terbuka.
Padahal sebagai pemain yunior, Federer bukanlah seorang pemain yang santun. Ketika memulai jenjang juara dengan memenangi kejuaraan yunior Wimbledon 1998 dan Orange Bowl, Federer bukan seorang yang menyenangkan. "Saya kerap meprotes keputusan wasit. Saya bermain seperti seorang idiot," kata Federer.
Ia menjadi juara tenis untuk pertamakali di Milan pada 2001, sebelum mengalahkan petenis nomor satu dunia saat itu, Pete Sampras di Inggris.
"Roger layak memenangi turnamen grand slam," kata legenda hidup AS, Andre Agassi, seorang yang pernah melakukan hal serupa. "Bakatnya luar biasa. Permainannya pun sangat enak ditonton. Jika bukan karena orang dari Majorca (Rafael Nadal), ia akan menang lebih sering," kata Agassi.
Temukan info lebih lengkap seputar tenis