Thursday, 10 February 2011

Sofa Multifungsi Dengann Meja Billiard

Konsep 2 in 1 dalam sebuah sofa bukanlah hal baru tetapi yang kami ingat, semuanya akan bisa diubah menjadi tempat tidur (sofa bed) dan bukannya menjadi meja billiard. :-)Sofa yang satu ini, yang mungkin cocok disebut sebagai sofa-pool adalah sebuah sofa yang bisa diubah menjadi meja billiard mini dengan membalikkan bagian sandaran yang ada.
Ketika tidak dibutuhkan, anda bisa "menyimpan" meja billiard mini ini tanpa membutuhkan tempat tambahan. :-)Konsep yang cocok bagi orang yang rumahnya tidak luas tetapi suka main billiard. :D
Sofa-Pool ini ditawarkan dalam sebuah lelang online Ebay dengan harga £ 95 (sekitar Rp. 1.600.000).











Manfaat Belajar Bela Diri Untuk Anak

Dalam blog ini saya sesekali juga akan membahas mengenai subjek pelajaran yang semakin tersingkirkan dari sekolah formal yang lebih mengutamakan kemampuan logis-matematis dan linguistik saja. Kalau dulu saya pernah bahas tentang menari, kali ini saya akan bahas tentang bela diri dan manfaatnya bagi anak. Lain kali saya akan bahas mengenai manfaat belajar drama, berbicara di depan umum, meditasi, berpikir visual, dll. Ilmu-ilmu semacam ini sudah semakin dilupakan. Kenapa? Karena tidak ada dalam Ujian Nasional. :) Ini jawaban serius lho. Murid dan guru hanya berkonsentrasi pada pelajaran-pelajaran yang ada pada UN, sampai-sampai menghabiskan seluruh waktunya untuk latihan soal, akhirnya dunia anak-anak menjadi semakin sempit



Bagaimana dengan resiko cedera? Percaya atau tidak, dalam latihan bela diri yang begitu diawasi dan dijaga langkah-langkahnya, resiko cedera justru lebih kecil dibanding saat anak berlatih olahraga lain seperti sepak bola, dan lainnya. Dalam Aikido contohnya, pelajaran pertama adalah cara menjatuhkan diri yang benar agar tidak cedera saat latihan atau bertarung. Orang tua justru perlu mengawasi anak-anaknya saat tidak sedang dalam pengawasan guru bela diri. Kadang-kadang mereka terlalu antusias berlatih dan bisa mencederai diri saat sedang berlatih sendiri.
Lalu bela diri seperti apa yang cocok untuk anak kita? Ada banyak jenis bela diri, sebaiknya pilih perguruan yang sudah teruji kualitasnya. Berikut ini adalah panduan singkat tentang beberapa jenis bela diri. Selamat memilih!


  • ·         Karate
    ·         Jujitsu
    ·         Aikido
    ·         Yudo
    ·         Kung-Fu
    ·         Taekwondo
    ·         Capoeira
    ·         Pencak Silat


Terapi Target Untuk Penyakit Kanker



Pengobatan kanker hati kini bisa dilakukan dengan terapi target yang menggunakan obat sorafenib. Terapi ini langsung pada bagian tubuh yang terserang kanker sehingga bisa meminimalisir efek samping dan mempertahankan kualitas hidup pasien.
Kanker hati primer (hepatocellular carcinoma) umumnya dialami  orang dewasa yang menderita hepatitis B dan hepatitis C kronis. Sayangnya, sebagian besar pasien yang didiagnosis terkena kanker hati tidak diketahui gejala awalnya hingga sudah sampai pada stadium lanjut.
Sejauh ini, kanker hati merupakan penyakit dengan angka kasus tinggi di seluruh dunia. Di Asia Pasifik, penyakit ini menempati urutan ketiga angka kasus kanker tertinggi dan nomor dua penyebab kematian karena kanker yakni sekitar 396.000 pasien meninggal dunia setiap tahun.Pada stadium awal, kanker hati bisa diatasi dengan cara tindakan pembedahan untuk mengangkat jaringan sel kanker. Selain itu, pasien kanker hati menjalani kemoterapi. Namun pada stadium lanjut, pasien tidak bisa mejalani terapi ini karena sel kanker sudah menyebar.

Untuk itu, terapi target diperlukan untuk mempertahankan kualitas hidup penderita dengan sorafenib. “Setelah melalui uji klinik fase tiga, sorafenib terbukti berpotensi menjadi terapi kanker hati yang efektif dan aman,” kata Direktur Penelitian Klinik Global Terapi Onkologi Bayer Health Care, Dimitris Voliotis.Di Asia Pasifik, Bayer Schering Pharma tengah memperkuat studi klinik lanjutan terhadap sorafenib di China, Hongkong, Taiwan dan Korea untuk memastikan keamanan sorafenib sebagai terapi kanker hati. Ini  akan mendukung aplikasi lisensi obat ini dalam pengobatan kanker hati,” ujar Voliotis.


Sebab Musabab Timbulnya Usus Besar

Sejauh ini, penyebab kanker usus besar memang belum diketahui secara pasti. Hanya saja, ada beberapa hal yang diduga kuat berpotensi memunculkan penyakit ganas ini, yaitu: cara diet yang salah (terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan, dan merokok.




Untuk menangani kanker usus besar, terapi bedah merupakan cara yang paling efektif, utamanya bila dilakukan pada penyakit yang masih terlokalisir. Namun, bila sudah terjadi metastasis (penyebaran), penanganan menjadi lebih sulit. Tetapi, dengan berkembangnya kemoterapi dan radioterapi pada saat ini, memungkinkan penderita stadium lanjut atau pada kasus kekambuhan untuk menjalani terapi adjuvan. Terapi adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan setelah tindakan operasi pada pasien kanker stadium III guna membunuh sisa-sisa sel kanker.
Mencegah jauh lebih baik ketimbang mengobati. Hal itu juga berlaku pada kanker usus besar. Agar tak sampai terjamah penyakit mematikan ini, lakukan upaya pencegahan

Hindari makanan tinggi lemak, protein, kalori, serta daging merah. Jangan lupakan konsumsi kalsium dan asam folat. Setelah menjalani polipektomi adenoma disarankan pemberian suplemen kalsium. Disarankan pula suplementasi vitamin E, dan D. Makanlah buah dan sayuran setiap hari. Pertahankan Indeks Massa Tubuh antara 18,5 – 25,0 kg/m2 sepanjang hidup. Lakukanlah aktivitas fisik, semisal jalan cepat paling tidak 30 menit dalam sehari. Lalu, hindari kebiasaan merokok. Segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang ditemukan adanya polip. Terakhir, lakukan deteksi dini dengan tes darah samar sejak usia 40 tahun


Peran Pembantu Rumah Tangga yang Sering Terlupakan

Saat sekarang pembantu merupakan tenaga kerja yang terabaikan dan terlemah dalam system ketenagakerjaan di Indonesia. Hal itu tidak hanya mereka yang bekerja di dalam negeri namun mereka yang bekerja di luar negeri pun mengalami hal yang sama. Mereka menjadi orang nomor 2 (dua) atau bahkan tidak bernomor sama sekali. Derajat mereka direndahkan atau kadang dianggap tak berderajat sama sekali.




Pemberitaan di media tak kalah memilukannya bagi pejuang dan penopang keluarga ini. Mereka adalah harapan keluarga atau anak-anak mereka di kampungnya. Mereka bekerja dengan tujuan menyambung hidup bagi diri dan keluarganya juga untuk masa depannya. Namun yang mereka terima kadang bertolak belakang dengan harapan dan impian mereka. Tak jarang andalan keluarga ini menjadi korban keangkuhan majikan atau korban pemerasan dari yayasan pembantu atau nasibnya berakhir seperti Tarmijah (lagu Iwan Fals) yang berakhir di ranjang majikan.
Pembantu merupakan mitra kita atau mitra dalam rumah tangga? Mengapa? Bayangkan setiap lebaran betapa kacaunya rumah tangga kalau tidak ada pembantu. Seharusnya setiap rumah tangga menyadari betapa penting peran dari tenaga yang satu ini dalam membantu sebuah rumah tangga. Mereka bukan kelas II di rumah kita atau di negeri ini, mereka sama dengan kita, sama-sama berhak untuk mendapatkan perlakuan yang layak dan dihormati.

Dan mengapa masih sering terjadi penderitaan pembantu di negeri ini? Baik secara fisik, mental maupun penderitaan secara psikologis? Bukankah mereka semua bagian dari hidup ini? Bagian dari keluarga kita?
Kalau kita kembali ke dasar manusia sebagai makhluk yang lemah dan tak sempurna, maka kita membutuhkan peran mereka untuk melengkapi hidup ini. Dan sudah menjadi kewajaran untuk memperlakukan mereka sebagai bagian dari kita, dari diri kita dan dari keluarga kita