Showing posts with label bangku. Show all posts
Showing posts with label bangku. Show all posts

Wednesday, 5 January 2011

Perluas Usaha Dengan Mengikuti Berbagai

Banyaknya perajin mebel bahkan beberapa desa menjadi sentra mebel, menjadikan persaingan antar pengusaha semakin ketat. Untuk pengusaha mebel ekspor, anjloknya perekonomian dunia dan persaingan produk dari Cina mengakibatkan pesanan dari luar negri semakin menurun. Kondisi tersebut menjadikan para pengusaha harus pintar mencari pasar baru. Seperti halnya yang dilakukan pemilik usaha CV. Waluyo Garden Furniture dengan giat mengikuti pameran untuk memperluas pasar produk furniturenya.




Berbagai pameran kerap diikuti Waluyo, baik pameran furniture berskala nasional maupun pameran kuliner, computer lokal khususnya di JEC. “ Saya selalu mengikuti berbagai pameran untuk menjaring konsumen” jelasnya. Produk yang dihasilkan CV. Waluyo Garden Furniture yaitu kursi dan meja bergaya eropa klasik. Bahan yang digunakan besi dengan kombinasi kayu jati, kulit sapi dan plastic sintetis. Dalam penjelasannya, Waluyo mengatakan“ Produk kami banyak terinspirasi mebel peninggalan jaman Belanda. Beberapa konsumen meminta dibuatkan produk yang kebetulan mereka jumpai di tempat tertentu”. Produk furniture ini cocok untuk taman, cafĂ© outdoor dan restoran.

Harga jual furniture produksi Waluyo, untuk kursi Rp. 200.000 – Rp.300.000 sedangkan untuk kursi Rp. 600.000 hingga Rp. 1 juta. Dari penjualan lokal maupun ekspor, Waluyo mampu meraup omset sekitar Rp. 250 juta / tahun dengan tingkat keuntungan sekitar 10%.

Temukan Lebih banyak lagi seputar Pameran Furniture & furniture

Tuesday, 4 January 2011

Karisma Dari Sebuah Mebel Minimalis

Desain modern minimalis banyak dipengaruhi oleh budaya Skandinavia dan Amerika. Kesederhanaan bentuk mebel dan tata letak ruang, serta minimnya detail, yang merupakan ciri utama gaya ini, adalah cerminan dari sisi pragmatis masyarakat masa kini.

Budaya Cina sudah memengaruhi budaya Indonesia kurang lebih sejak 1500 tahun lalu. Adanya perdagangan Indonesia-Cina, membuka jalan bagi masuknya ornamen-ornamen khas Cina. Sutra, lukisan, porselen, dan gerabah adalah beberapa contoh pernik khas Cina yang hingga kini sering digunakan sebagai pelengkap interior.




Warna keemasan yang melambangkan keberuntungan atau kemakmuran serta warna merah perlambang kebahagiaan, juga dianggap sebagai warna ‘wajib’ bagi desain interior yang mengadaptasi gaya oriental tersebut.Bila ruang modern dengan dominasi mebel bergaris tegas dan cenderung maskulin dipadankan dengan elemen oriental, hasilnya adalah keseimbangan tataan interior yang lebih kaya makna, warna, serta detail. Mebel berbahan kayu dengan garis-garis geometris dipercantik dengan hadirnya kain penutup sofa atau bantal-bantal penuh corak dan sulaman khas Cina (chinosserie silk embroidery). Penggunaan wallpaper (kertas pelapis dinding) dengan motif-motif yang semarak, membuat ruang terasa lebih hangat dan hidup.

Selain itu, aksentuasi pernik, seperti anyaman bambu, porselen, lampu gantung berbahan sutra merah, serta mebel modern berukir Cina (carved latticework) yang ditempatkan pada sudut-sudut ruang, menambah keselarasan tataan interior modern-oriental ini.

Tuesday, 28 December 2010

Mebel Minimalis Lebih Elegan Di Lihat

Salah satu pendekatan desain terhadap mebel dan interior, yang relatif bertahan hingga kini, populer dengan sebutan minimalis. Gagasan ini sebenarnya telah dirintis sejak akhir abad ke-19, antara lain terlihat pada gerakan estetik De Stijl di Belanda dan sekolah Bauhaus, Jerman, pada tahun 1920-an.
Minimalis tak hanya ditemukan pada zaman modern. Berbagai kebudayaan tradisional dunia memiliki tradisi menciptakan benda fungsional dengan bentuk dan tingkat kerumitan sederhana, tetapi kualitasnya tinggi. Bentuknya pun indah karena tercipta dari upaya memenuhi fungsi.

 

Dalam mebel modern yang berkarakter dan berbentuk minimalis, segala ornamen hiasan menjadi benda ”haram”. Bahkan beberapa elemen tambahan, yang sebelumnya dianggap fungsional, dicari-cara agar dapat ditiadakan dengan mengganti dari bagian struktur atau bentuk.Misalnya, laci dibuka dan ditutup dengan ditarik dan didorong lewat sesuatu yang kecil, tetapi memungkinkannya dioperasikan. Pegangan pintu lemari atau laci dibuat dalam berbagai bentuk dan warna, selain karena fungsi untuk membuka-tutup daun pintu atau laci, juga menjadi satu-satunya hiasan perabot modern. Orang juga membuat lekukan pada sisi bagian depan atas/bawah laci agar pegangan dapat dihilangkan dan laci jadi ”bersih”.
Ketika hiasan dihilangkan sama sekali, lalu apa elemen estetis mebel minimalis? Para perintis desain modern mengajak orang mengapresiasi sesuatu yang dihadirkan oleh karakter permukaan material secara jujur, apa adanya.Desain yang bersih hiasan memberi keleluasaan visual sekaligus spasial. Material (alam) yang dipakai sebagai bahan baku mebel memiliki kualitas estetika sendiri, tanpa perlu diberi ukiran yang malah menghilangkan ”jati diri” materialnya.




Keindahan dititipkan pada bentuk sederhana, permukaan material apa adanya, didukung komposisi estetik yang diterapkan pada desain tersebut. Serat kayu yang meliuk-liuk di permukaan diolah agar muncul menjadi kekayaan visual.Interior yang dilengkapi mebel modern minimalis menciptakan suasana lega, lapang. Ruang yang terbatas menjadi nyaman karena obyek visual minim. Mata juga tak diganggu dengan bentuk dan detail yang rumit. Konon, ruang bergaya minimalis dapat menjadi terapi jiwa bagi penghuninya.
Pelajari lebih lagi jauh tentang mebel minimalis

Tuesday, 21 December 2010

Yuk jalan - jalan ke pusat furniture di Klender


Pusat perdagangan Toko Furniture ini menjual berbagai macam peralatan rumah tangga seperti lemari, tempat tidur, lemari makan, kursi dan meja makan, kursi dan mejat amu, meja tulis, meja kantor, kursi teras, bupet panjang, kursi sekolah, kursi guru, lemari guru hingga bupet indosiar, yakni sejenis bupet yang bagian depannya berlengkung tiga yang berfungsi sebagai TV, VCD, dan pajangan peralatan rumah tangga seperti gelas dan piring.



Produk-produk rumah tangga dari kayu ini dikerjakan di bengkel-bengkel di sekitar Klender, seperti Kampung Tipar, Bojong, Pondok Kelapa, Kandang Sapi, sampai Duren Sawit.

Menariknya, masing-masing kampung mempunyai spesialisasi. Satu kampung khusus membuat tempat tidur. Kampung lain khusus membuat lemari. Sedang kampung lainnya membuat meja kursi dan lainnya. "Mereka kemudian mengantar kemari dengan mobil atau gerobak," kata HM Sanusi.

Selain sebagai pusat perdagangan, tempat ini juga merupakan bengkel pembuatan mebel. Mereka pun membaut produk-produks endiri. Usaha Karya Furniture milik Murodi terlihat sangat sibuk. Bersama karaywannya, mereka membaut berabgai macam mebel seperti tempat tidur, lemari, meja kantor dan lain-lain. Murodi memperkerjakan 6 pekerja tetap, satu pengukir dan empat orang tenaga lepas.




Bila diliaht dari depan, tempat itu memang terlihat sepi-sepi saja. Tetapi di belakangnya, aktivitasnya terhitung tinggi. Mereka menggergaji kayu gelondongan, menghaluskan, membentuk, mengukir, dan melakukan finishing. "Kami hanya mengambil kayu gelondongan. Semuanya dikerjakan di sini, mulai dari pembelahan, pembuatan sampai penjualan," kata Achmad S. (47) seorang pedagang lainnya.

Baik Murodi, HM Sanusi dan Achmad S. sepakat bahwa mebel buatan orang-orang Betawi ini tergolong menengah ke bawah. Tetapi, mereka menegaskan bahwa kualitasnya tak jauh, walaupun dibuat dari kayu jati kelas dua. Peminat mebel yang umumnya dikerjakna oleh orang-orang Betwai ini diminati oleh pembeli dari Bandung, Purwakarta hingga Lampung. "Klender adalah tempat grosiran dan eceran mebel," kata HM Sanusi, yang mengelola usaha Rusadin Furniture. Lebih lanjut, Murodi menjelaskan, semula pembeli mebel Kelnder baru terbatas beberapa pusat perdagangan seperti Senen, Tanah Abang dan Tanjung Priok. Tapi sejak dekade 80-an, peminatnya makin meluas.

"Ketika harga kopi di Lampung tinggi, kami kecipratan rezekinya. Mereka langsung membrong mebel dari sini dan menjualnya kembali di sana. Setiap hari, rata-rata lima truk Fuso mengangkut mebel dari sini ke Lampung," ujar Murodi. Menyangkut harga, Murodi menjelaskan, harga mebel Klender sangat bervariasi, tergantung ukuran dan kualitasnya. Misalnya, tergantung ukuran dan kualitasnya. Misalnya, harga satu set kursi tamu berksiar atnara Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta. Harga tempat tidur tergantung nomornya, berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu. Lemari berkisar antara Rp 600 ribu (dua pintu) hingga Rp 900 ribu (empat pintu), yang dibuat berdasarkan pesanan atau permintaan. Di samping menjual produk buatan masyarakat setempat, mereka pun menjual produk-produk dari Jepara, dengan kayu jati kualitas satu dan harga yang sedikit lebih mahal. Mereka pun menjual produk-produk dari toko, yang diadakan berdasarkan pesanan pembeli.

Apa harapan mereka untung pengembangan di masa mendatang? Sebagaimana usaha lainnya, mereka pun mengharapkan peran pemerintah dalam hal permodalan. Sedang dalam bubungannya dengan pariwisata, mereka berharap agar pemerintah membantu menata tempat ini agar menjadi tempat belanja yang aman dan nyaman. "Jika tempatnya aman dan nyaman, orang pasti tertarik untuk berbelanja di sini," tandas Murodi, seraya menegaskan bahwa penataan tidak berarti pemindahan tempat perdagangan ini. 

link terkait dengan Toko furniture