Showing posts with label radio panggil. Show all posts
Showing posts with label radio panggil. Show all posts

Thursday, 13 January 2011

Legenda Sang "Raja" Jalanan Yang Kini Merana


Produksi massal motor legendaris Yamaha RX King telah dihentikan Yamaha.Pertanyaan pun timbul, apakah berakhirnya sang legendaris ini bakal membuat suku cadang alias spare part motor RX King susah dicari?Tentunya kejadian ini membuat pecinta motor RX King sedikit was was. Bagaimana tidak, sehat atau tidaknya mesin RX King dan tetek bengek lainnya tergantung dari ketersediaan spare part yang ada.

Dari shockbreaker, mesin dan gear, rantai hingga alat vital penunjang kelangsungan hidup sang motor legendaris RX King.Fenomenal ini membuat sebagian individu dan komunitas pengguna angkat bicara.




"Saya tidak masalah dengan keterbatasan sparepart RX King ke depannya nanti," ungkap salah satu anggota King’s Club Djakarta ,Menurutnya, sparepart RX King sudah tersebar luas untuk sementara. Meskipun ke depan spare part RX King tidak ada di pasaran, dirinya masih bisa mengkanibalkan mesin dan perangkat lainnya. Banyak owner RX King tidak merasa kebingungan bagaimana caranya mencari spare part RX King miliknya. Karena banyak yang berpendapat bahwa nasib RX King ini akan seperti motor Binter dan motor Vespa yang hidup dengan mengkanibalkan sparepart motor lain.

RX King akan senasib dengan motor Binter dan motor Vespa yang tetap hidupdengan kanibalan motor lain, dan saya tenang-tenang saja," ujar salah satu penunggang Yamaha RX King di pusat perbelanjaan otista ini

Wednesday, 12 January 2011

Bisnis Suku Cadang Yang Kian Gemuk Profitnya

Pertumbuhan signifikan penjualan sepeda motor dari tahun ke tahun, menunjukkan besarnya potensi pangsa pasar otomotif Indonesia. Penjualan motor nasional sepanjang semester pertama 2010, mencapai 3.599.322 unit setara dengan 61,5 persen pada 2009. Di penghujung tahun ini, diperkirakan penjualan motor akan melampaui penjualan pada 2009. Hal ini, tentunya turut berimbas pada peningkatan penjualan onderdil motor.




Setiap harinya, ratusan sepeda motor para pembeli memadati toko-toko yang berjajar di sisi kanan dan kiri jalan. Ban, pelek, helm, dan aneka variasi motor dipajang dalam etalase toko yang terbentang hingga jarak 500 meter lebih. Saat ini terdapat sekitar 200 toko menjajakan spare part motor dan variasi di lokasi tersebut. Pembeli pun berdatangan dari mana-mana. Mulai dari sekitar Jakarta sampai luar kota. Menurut Lenny, pemilik Toko Onderdil Tri Jaya yang sudah berjualan sejak 1979, Kebanyakan pembelinya berasal dari Jakarta. Sedangkan pembeli dari pinggiran Jakarta semakin berkurang. Karena toko onderdil di pinggir jalan tambah banyak, Seperti di Ciledug, Jalan Otista Raya, hingga Jalan Raya Bogor. Produk yang dijualnya merupakan onderdil motor asli yang dikeluarkan produsen resmi Jepang, seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki Genuine Parts. Seperti : kanvas rem, rantai, gir, karet tromol, busi, dan sebagainya. Mulai dari harga Rp. 2.000 per item sampai onderdil yang harganya jutaan. Adapun onderdil yang banyak dibeli adalah komponen yang memang rutin diganti. Diantaranya : kanvas rem, karet tromol, atau busi. Rata-rata pembeli di Toko Tri Jaya sebanyak 20 orang per hari. Biasanya hari Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung naik dua kali lipat. Kebanyakan adalah pembeli eceran. Mereka membeli suku cadang yang harganya berkisar antara Rp. 20.000 – Rp. 100.000 per item.

Agar pasar otomotif roda dua dapat berkembang lebih besar lagi. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan pun berjanji akan membuat semua regulasi yang sejalan untuk mempermudah para pelaku industri di bidang ini. ”Kami akan mendukung dengan membuat regulasi yang memudahkan pelaku industri otomotif, khususnya roda dua,” ujar Menteri Perhubungan, Freedy Numberi. Regulasi itu menurutnya penting, agar para pelaku industri di tanah air tidak merasa kesulitan dalam hal investasi dan pengembangan bisnisnya di Indonesia.

Monday, 3 January 2011

Thailand Tertarik Berinvestasi Sparepart Di Indonesia

Thailand tertarik untuk melakukan investasi di sektor spare part motor di indonesia. Untuk membuktikan keseriusannya, delegasi pemerintah dan pengusaha Thailand berkunjung ke Indonesia.Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi. Mengakui belum mengetahui berapa besaran nilai investasinya. "Itu kan pihak swasta yang mau investasi . Sudah ada rencana dan itu bagus. Saya tidak tahu investasinya. Kita undang kerjasama di komponen. Mereka minta bantuan kepada pemerintah soal izin pasar," kata Budi.
Prospek pertumbuhan industri komponen di Indonesia, lanjutnya, pada tahun 2010 cukup bagus, yakni diatas tujuh persen. "Beberapa pabrik baru yang akan dibangun ini, saya belum tahu akan dimana, tapi selama ini terkonsentrasi di Batam dan Jawa, meskipun after sales penjualan distributor sudah mulai menyebar ke luar Jawa," jelasnya.




Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menjelaskan, ketertarikan investor Thailand di sektor sparepart motor, karena melihat pasar Indonesia lebih besar. "Mereka incar pasar besar. Ini kesempatan bagi mereka karena pasarnya hanya seperempat dari pasar Indonesia. Pasar kita sudah memproduksi dan menjual 6,6 juta unit motor dan itu akan meningkat terus. Karena, disini masih membutuhkan motor sebagai alat transportasi," kata Gunadi.Menurutnya, sebaiknya Thailand membangun pabrik di pulau Jawa karena konsentrasi penjualan masih di sekitar Jabodetabek. "Kalau dibangun diluar Jawa, biaya transportasinya akan jauh lebih mahal," tukasnya.