Tuesday, 18 January 2011

Habis Di Main Air,FU Susah Starter?

Wardi pusing delapan keliling karena Suzuki Satria FU -150 miliknya payah hidup. Dislah beberapa kali, tetap ogah hidup. Pas dicek kondisi setelan karburator sesuai standar pabrik. Kondisi motor pun sangat terawat. Laughing
Coba inget sekali lagi. “Kejadian kayak gitu setelah motor dicuci. Main siram aja. Air masuk ke tutup dan lubang busi,” kejadian tersebut nyata terjadi pada Wardi


Air masuk ke tutup dan busi lantaran jarak sasis dan kepala silinder renggang. Air mudah masuk karena celah yang renggang dan posisi mesin vertikal (gbr. 1). Air bisa masuk langsung ke silinder head. “Ini beda sama Suzuki Raider 125. Rapat sama batang (sasis, red) tengah,”.
Tambahan lagi desain lubang busi di kepala silinder ada got. Plus celah antara kepala busi sama lubang. Air merembes dari situ. Air ngendap. Api busi enggak bisa besar waktu dislah. Makanya susah nyala.




saran sih bisa aja per 8.000 km lubang busi satria FU dicek dan dibersihkan. Tapi, antisipasi dini bisa kok dilakoni. Tutup got lubang busi dengan isolasi (gbr. 2). Termasuk juga kepala busi (gbr. 3).

Perbedaan tenaga antara satria f 150 sama v-ixion? Kencang mana?

Klo bodi kedua2nya terbilang Keren, untuk bonceng cewek..tentu sdh OK lah….hehe, tinggal selera aja mau yg batangan ato yg bebek. Klo masalah larinya, satria fu masih unggul mungkin karena faktor bobot.masalah tenaga, emang bener sih tenaga fu sebesar 16 hp tp itu yg versi cbu(built up thailand)

a

sedangkan yg versi ckd 16 hp itu cuma klaim pabrikan, soalnya temen gw pernah ngetes pake dynotest, tenaga fu cuma 11,21 hp, mungkin ngejar garansi. Sedang vixion klaim pabrikan 14,81 hp. Dan waktu dites tenaganya hanya 13,15 hp diatas dynotest. Jadi klo sama2 standard kecepatan maksimal fu 126km/h-135km/h sedangkan vixi 125km/h-130km/h. Satria Fu masih tetap unggul karena pengaruh bobot dan tekanan angin.

Satu lagi keberadaan radiator gk ngaruh ama tenaga, karena dia hanya berfungsi sebagai pendingin mesin.

Korek Harian New Satria FU 150


Buat para Satria FU mania jangan pusing-pusing jika anda ingin mendongkrak performa motor anda. Saat ini telah banyak part racing dijual di toko-toko dengan harga murah. Motor yang memiliki isi silinder 147,3cc ini mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 16PS @9.500RPM. Karburator bawaan untuk fu ini yaitu mikuni BS 26-187. Karbu yang lumayan besar untuk menghasilkan tenaga yang maksimal. Bagi para fu mania dengan kantong pas-pasan, saat ini dengan modal hanya 2jt maka motor anda sudah bisa bertambah tenaganya cukup signifikan bahkan mungkin bisa memuaskan apabila settingannya pas. Part racing yang biasa digunakan untuk korek harian fu antara lain mengganti CDI dari CDI standar yang limiter menjadi unlimit, tak lupa juga mengganti koil dan busi iridium, mengganti karburator serta menyetel main jet dan pilot jetnya. Ada beberapa saran part yang bisa anda gunakan untuk korek harian satria fu  150 antara lain:

1. CDI BRT Hyperband
2. Koil Blue Thunder
3. Busi denso iridium IU27
4. Karburator keihin PE28 Pilot Jet 17,5 Main Jet standar
5. Knalpot R9 tipe New Mugello

Cara Bikin Satria FU Untuk Drag

Pertama yang namanya motor drag yang pasti sudah ngga boleh untuk motor harian. Yang pasti saja, kalo motor raider seperti satria fu ini, kalo loe mau garap mendingan untuk full setting adalah bagian pengapian dan prosneleng gigi, bisa juga pada bagian seher dan noken as sudah cukup untuk motor kenceng. Seher bisa operses 150 noken as bubut lagi, kemudian pada bagian kampas kopling juga bisa ditambahin beberapa mili untuk kenakalan (galaknya) main gigi. Loe bisa juga ganti pengapian dengan menggukan CDI yang menurut elo sekarang ini buat andalan motor kenceng, misal CDI mio, yah yang kira-kira pengapian besar adalah motor-motor sekelas matic. Untuk main kopling jangan sampai kopling lepas angus alias selip.
 


Kampas kopling bisa bubut dan tambahan 1/2 cm, 1/4 cm makin tebel makin galak giginya. Tapi jangan terlalu banyak nambahin kampas soalnya kalo kebanyakan kampas bisa jadi gigi sangat keras untuk diinjak. Yang banyak jadi masalah adalah saat mengorek satria fu pada bagian noken as. Nah cara mengorek satria fu ini musti pake banyak aturan kalo emang motor elo pingin bener-bener kenceng dan nga cepet rusak. Ganti seher besar sudah pasti, penipisan full set, tambahan gir gigi depan, dll. Dan yang terakhir kalo motor elo udah kenceng tinggal atur aja body untuk drag race. Yang lagi tren untuk drag sekarang satria fu kan? ngga usah segan-segan buat motor elo biar kenceng dan yang pasti kalo motor elo banyak yang takut alias udah sering menang buat tanding yah jelas pertama elo punya nama dan kedua juga banyak sripilan. Hehehe

Permasalahan Dasar Pada Satria FU

Saya sendiri juga pengguna motor jenis ini (Satria F150). Di sini akan saya coba share beberapa tips dalam mengatasi masalah yang sering timbul pada Satria FU 150. Jika Anda baru saja membeli Satria F150, atau mungkin berencana untuk membelinya, jangan kaget jika ada beberapa masalah "klasik" yang timbul. Kenapa saya bilang klasik? Karena dari pertama kali motor ini keluar, dari yang CBU sampai yang lokal, masalahnya cenderung sama. Biasanya masalah standar pada Satria F150 diantaranya knalpot nembak, berat pada putaran bawah, sering mati mendadak, mesin mati jika baru start langsung di gas, bunyi tik-tik-tik mirip mesin jahit, temperatur mesin ekstra panas, lampu depan kurang terang, dan masalah keamanan (posisi coil rawan hilang).
    * Knalpot nembak, berat pada putaran bawah, sering mati mendadak, mesin mati jika baru start langsung di gas. Atasi dengan mengganti pilot jet dengan ukuran yang lebih besar. Pilot jet standar bawaan Satria F150 adalah 12,5, terlalu kecil untuk ukuran mesin 150 CC. PJ kekecilan mengakibatkan mesin kurang mendapatkan pasokan bensin yang cukup sehingga putaran mesin mbrebet (tersendat) dan kadang nembak pada knalpot, dalam kondisi dingin (baru start), mesin akan mati jika di gas mendadak. Bensin juga berfungsi sebagai pendingin mesin, jika pasokan kurang suhu mesin menjadi sangat tinggi, buntut2nya mengakibatkan mesin suka mati2 sendiri karena overheat. Dari pengalaman saya, semua masalah di atas teratasi dengan mengganti pilot jet dengan ukuran 17,5. Tambah boros bensin? Ya resiko lah, sudah hukum alam, kalau mau irit lebih gampang lagi, taruh aja di garasi, dijamin irit bensin. Tapi nggak parah-parah amat kok tambah borosnya, dari standar sekitar 33 km/liter jadi 31-32 km/liter. Masih wajar lah, namanya juga motor hoby, ya jangan dibandingkan sama kelas ekonomis, kalau mau yang ekonomis mending beli supra fit aja, dijamin fiiiiiit terus dah.

    * Bunyi tik-tik-tik mirip mesin jahit. Atasi dengan mengencangkan setelan rantai keteng. Rantai keteng pada motor jenis ini sangat panjang, tahu sendiri kan DOHC (Double Over Head Camshaft), ya resikonya setelan gampang berubah karena panjangnya rantai. Tapi untuk yang satu ini, sepertinya udah ciri khas Satria FU 150. Saya sendiri juga belum bisa menghilangkannya 100 %, paling cuma bisa mengurangi saja. Selain mengencangkan rantai keteng, oli mesin juga harus yang bagus, yang full syntetic lah, masalah merk sih terserah Anda mau pakai yang mana. Kalau saya sendiri sekarang pakai Repsol SAE 15W-40, cukup bagus kok buat harian. Pernah saya pakai oli merk Total Racing yang harganya lebih mahal dan jualnya nggak di sembarang tempst, setelah saya banding-bandingin nggak jauh beda kok, makanya mending pakai yang murah dan gampang nyarinya. Kalau dirasa masih kurang halus, pakai yang
viscositas/kekentalannya lebih tinggi, SAE 20W-50 misalnya, kekentalan yang lebih tinggi bisa meredam suara mesin, tapi ya jangan terlalu tinggi, ikut aturan standarnya aja SAE 10W-40 s.d. SAE 20w-50. Terus jangan telat ganti olinya, 2500 km atau 3 bulan, lebih sering lebih bagus buat mesin (tapi nggak bagus buat dompet). Kalau saya sendiri sih ganti oli setiap 2 bulan, soalnya kalau pakai itungan km bisa setahun sekali baru ganti oli, lha wong motor cuma buat kerja jarak 2 km, kalau nunggu 2500 km ......

    * Temperatur mesin Satria FU ekstra panas.
Untuk yang ini wajar aja kok buat mesin kompresi 10,2:1 (CKD) atau 11:1 (CBU). Saran saya, gunakan oli yang agak encer untuk memperingan kerja mesin. Dan jangan memanaskan mesin terlalu lama. 2 menit cukup. Masalahnya ini motor kan nggak ada kipas pendingin, harus jalan baru kena angin, kalau terlalu lama justru nggak bagus. Coba aja kalau nggak percaya, dijamin dalam 1 bulan knalpot bakalan berubah warna jadi mirip batu bata. Satu lagi, jangan pernah melepas alumunium voil yang menempel pada body viber dekat knalpot. Saya punya pengalaman buruk soal ini. Gara-gara nih alumunium voil lepas waktu nyuci motor, pas saya pakai buat jalan Tangerang-Cibitung sampai rumah body vibernya jadi peot meleleh karena kepanasan dan tahu nggak harganya kalau mau ganti? 140 ribu bro, itu yang CKD, kalau yang CBU bisa lebih mahal lagi. Untuk masalah panasnya mesin, bisa juga dikurangi dangan cara menambahkan kipas pendingin pada oil coolernya, nggak mahal kok, beli aja kipas yang biasa dipake buat PC yang bisa dicari di toko komputer harga 15ribu, kalau yang biasa (tanpa lampu led) cuma 6ribu kok! Untuk dudukannya dipakai grill fan ukuran 8 cm (beli di toko elektronik, harga 4.250), terus cuma diikat pake tali kabel. Jadi gak perlu pake dilas atau dibor.



    * Lampu depan kurang terang Bisa diatasi dengan mengganti pakai lampu halogen, tapi yang ini saya tidak menyarankan mengingat resikonya bisa fatal (reflektor meleleh karena kepanasan). Saran saya cukup merubah posisi plat nomor polisi yang agak menutupi sorotan lampu. Yang ini harus ke tukang las. Kalau sayang sama yang aslinya, bikin aja pakai besi-besi bekas, murah kok, nggak sampai 50rb.

    * Posisi coil pengapian rawan hilang. Pernah suatu kali teman sekerja saya motornya (Satria FU 150) tidak bisa dinyalakan, sudah gantian nge slah tetep nggak mau nyala juga, bahkan sampai didorong tetep nggak nyala, padahal kan motor baru saya pikir, masa segitu parahnya. Ternyata setelah dicek pengapiannya, busi tidak keluar api sama sekali, usut punya usut eh.....ternyata coil pengapiannya nggak ada, raib digondol maling. Ya mau nggak mau harus beli ke BERES dah, "cuma Rp480.000,-" wakakakak. Setelah saya analisa, ternyata memang posisi coil pengapiannya gampang diambil, bahkan sama maling yang belum profesional sekalipun. Untuk mengatasinya bisa dengan menambahkan sekat menggunakan plat (saya pakai bekas plat nomor polisi) dan diikatkan ke rangka menggunakan kawat (yang agak kuat tentunya). Murah kok, plat pakai bekas, kawat bisa minta aja sama tetangga kalau mau lebih irit lagi.

Itulah sedikit tips dari saya, semoga berguna.