Monday, 11 April 2011
Alat Musik Dari Zaman Batu Berusia 3000 Tahun
Tenaga Motor Eropa Akan Di Batasi
Alarm Gempa Yang Bisa Di Lihat Di Sekitar Kita
Friday, 8 April 2011
Mengenal Teh Kesehatan
Teh Kesehatan - Apabila nanti Anda ditawari pilihan antara Earl Grey atau teh hijau, Anda mungkin akan memilih teh hijau atau teh kesehatan.
Dipimpin oleh Dr. Nikolaos Alexopoulos dari Athens Medical School di Yunani, sejumlah peneliti menemukan, di antara 14 orang, mereka yg minum teh hijau menunjukkan pembesaran pembuluh nadi pada hati mereka 30 menit lebih lama daripada mereka yg minum kopi atau air panas. Ini karena, para ahli berspekulasi, teh hijau bekerja di dalam saluran pembuluh darah, membantu sel-sel mengeluarkan zat-za t yg dibutuhkan untuk menenangkan pembuluh nadi dan membuat aliran darah lebih lancar.
Bagian yg membantu tersebut adalah flavonoids, yg bekerja sebagai antioksidan, dan membantu mencegah pembengkakan pada jaringan tubuh. Zat-zat ini juga mencegah terjadinya pembentukkan gumpalan darah, yg menjadi penyebab utama serangan jantung.
Ini semua disebabkan oleh enam gram teh hijau dan teh kesehatan. Untuk menyakinkan bahwa efek pembesaran tersebut tidak disebabkan oleh kafein yg juga terdapat pada teh, peneliti membandingkan besar pembuluh nadi pada orang yg minum teh hijau dgn mereka yg minum minuman berkafein. Ternyata para ahli tidak menemukan perubahan pembesaran pembuluh darah pada orang yg minum minuman berkafein.
Yg lebih mengejutkan, efek yg menguntungkan ini dapat bertahan lama dan bersifat akumulatif. Ketika para peneliti mengukur besarnya pembuluh nadi orang yg minum teh hijau setiap hari selama dua minggu, mereka menemukan pembuluh nadi lebih besar.
Namun, para ahli mengingatkan bahwa satu penelitian saja tidak cukup. dr Robert Eckel, profesor di Universitas Colorado, Denver, dan mantan presiden Asosiasi Jantung Amerika, mengatakan fungsi endothelial dipengaruhi beberapa faktor, termasuk dosis vitamin E dan C dalam jumlah besar
Namun, ia mengakui penelitian awal ini mengisyaratkan bahwa teh hijau atau teh kesehatan mungkin baik untuk diet jantung yg sehat. Sampai saat ini, Asosiasi Jantung Amerika belum memasukkan minuman teh kesehatan ini dalam rekomendasi diet mereka, namun penelitian seperti ini mungkin akan mengubahnya.
Sumber: kompas.com
Temukan Info Lain Seputar Teh Kesehatan
Metode Membaca Untuk Anak Disleksia
Belajar Membaca - Walaupn memiliki IQ antara 90 dan 110 dan kecerdasan di atas rata-rata anak-anak normal, anak-anak disleksia memiliki kesulitan belajar seperti membaca, mengeja, menulis, dan menghitung. Namun, ada cara belajar yg asyik yg bisa diterapkan oleh guru-guru pengajar anak-anak disleksia.Meskipun memiliki IQ antara 90 dan 110 dan kecerdasan di atas rata-rata anak-anak normal, anak-anak disleksia memiliki kesulitan belajar seperti membaca, mengeja, menulis, dan menghitung. Namun, ada cara belajar yg asyik yg bisa diterapkan oleh guru-guru pengajar anak-anak disleksia.
Belajar membaca merupakan pelajaran yg sulit dilakukan anak-anak disleksia. Hal itu karena membaca merupakan kegiatan yg melibatkan kemampuan visual-auditori mereka secara bersamaan, seperti kemampuan memberikan makna simbol-simbol yg ada, yaitu huruf dan kata.
Memang, secara karakteristik, anak disleksia kerap bingung membedakan antara arah kanan dan kiri sehingga hal itu akan memengaruhi mereka membedakan huruf yg terlihat mirip seperti p, q, b, d. Mereka juga kerap merasakan terbolik-balik melihat huruf yg bentuknya mirip seperti 12 menjadi 21 atau kata "kaki" menjadi "kika".
Idealnya satu kelas cukup hanya diisi oleh 10 murid dan ditangani dua guru.
Metode penanganan
Ada tiga model strategi pembelajaran yg bisa diterapkan terhadap anak-anak disleksia. Ketiga model tersebut antara lain Metode Multisensori, Metode Fonik (Bunyi), dan Metode Linguistik.
Metode Multisensori mendayagunakan kemampuan visual (kemampuan penglihatan), auditori (kemampuan pendengaran), kinestetik (kesadaran pada gerak), serta taktil (perabaan) pada anak.
Sementara itu, Metode Fonik atau Bunyi memanfaatkan kemampuan auditori dan visual anak dgn cara menamai huruf sesuai dgn bunyinya. Misalnya, huruf B dibunyikan eb, huruf C dibunyikan dgn ec.
Karena anak disleksia akan berpikir, jika kata becak, maka terdiri dari b-c-a-k, kurang huruf e.
Adapun Metode Linguistik, lanjut Vitri, adalah mengajarkan anak mengenal kata secara utuh. Cara ini menekankan pada kata-kata yg bermiripan. Penekanan ini diharapkan dapat membuat anak mampu menyimpulkan sendiri pola hubungan antara huruf dan bunyinya.
Sumber: kompas.com
Temukan Info Lain Seputar Belajar Membaca