Kreatif dan cerdik. Mungkin itulah yang menggambarkan sosok perajin biola dari Bogor, Jawa Barat, Nur Amin. Memanfaatkan kayu-kayu dari pohon di hutan yang roboh dengan sendirinya, ia melihat peluang untuk membuat alat musik gesek itu memiliki nilai tambah luar biasa tanpa harus merusak hutan.
Filosofinya, Indonesia yang memasuki era baru dalam mengolah kayu atau pemulihan kayu. "Jadi sedikit mungkin penebangan bisa menghasilkan barang dengan value yang luar biasa, yaitu biola," kata Nur, baru-baru ini. "Karenanya, nanti akan ada seri biola dari Sabang sampai Merauke." Selain itu, tambahnya, di hardcase-nya akan diberi tampilan kain-kain dari Indonesia, seperti batik, ulos, songket, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, meski biola yang ditawarkan unik dan kreatif, Nur mengaku produknya masih di bawah Cina. "Di Cina, biolanya dibeli pemerintah dan dijamin pemasarannya oleh pemerintah," ujarnya. "Sehingga pembuat cukup berkonsentrasi saja untuk membuat biola yang bagus, sehingga usahanya berkembang baik." terang pria berkacamata itu.
Tak ketinggalan, dalam memproduksi biola, Nur Amin tak melulu mengaplikasi bentuk biola seperti pada umumnya, melainkan ada yang dibentuk sesuai pesanan pelanggan atau biasa disebut biola custom
Temukan info lebih lengkap seputar alat musik