Tujuan event ini untuk apa? Iya, sih. Kebanyakan memang untuk mendatangkan pemasukan untuk si penyelenggara (nggak tau kalo event amal, lho ya).Tapi masa mau nulis itu di proposal? Apalagi kalo mau minta bantuan sponsor.Bikin tujuan yang sifatnya positif bagi masyarakat, misalnya, "Untuk memajukan kreativitas musisi kota A", atau "Untuk memuaskan dahaga masyarakat kota A akan hiburan", atau lainnya.
Pastikan sudah ada deal dengan artis bersanganetan (dan ini perlu modal awal), juga dengan venue. Sponsor enggan untuk men-support event yang konsep dan artisnya masih tentatif. Inilah pentingnya penentuan artis yang tepat, sehingga bisa meyakinkan sponsor, bahwa event ini memang layak dan menguntungkan buat brand exposure si sponsor tersebut. Artis yang dimaksud nggak harus kelas nasional. Bisa juga artis lokal yang punya basis massa yang baik. Asal bukan artis yang over exposed atau udah keseringan tampil.
Proposal ke sponsor harus mencanep:
1. Latar belakang & tujuan
2. Detail acara (nama event, tanggal, tempat, artis, rundown)
3. Biasanya budget terdiri dari fee & akomodasi artis, sewa alat musik, ijin keamanan, pawang hujan, pawang ular (ups!), fee design (penting!), dan biaya produksi material publikasi tetap harus dicantumin (spanduk, baliho, cetak tiket, iklan radio, majalah, dll), walau toh nantinya publikasi ditanggung sponsor. Terakhir, cantumin management fee. Cantumkan juga berapa yang diminta dari sponsor. Jarang ada sponsor yang mau nanggung 100% biaya, kecuali kalo inisiatif event dari mereka sendiri.
4. Susunan kepanitiaan (nggak terlalu penting bagi sponsor. Nggak dicantumin juga nggak papa, kayaknya). Banyak EO yang berbobot yang hanya terdiri dari 1 atau 2 orang saja.Pilih sponsor yang segmen market-nya sesuai dengan konsep event kita. Jangan ngajukan proposal ke Hemaviton kalo mau ngadain konser indie.
Intinya:
Sponsor harus bisa mendongkrak image event kita.
Event kita harus bisa mendongkrak image sponsor.
Semoga berhasil…
No comments:
Post a Comment