Showing posts with label desain arsitek. Show all posts
Showing posts with label desain arsitek. Show all posts

Friday 28 January 2011

Yuks Mengenal Colloseum Yang Megah

Koloseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa gedung pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di ibukota negara Italia, Roma, yang didirikan oleh Raja Vespasian pada masa Kekaisaran Romawi dan diselesaikan oleh anaknya Titus, dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Romawi yang pernah dibangun.

Di Koloseum pada saat itu adalah tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan yang spektakuler, yaitu sebuah pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara tahanan dan binatang, eksekusi tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae) dengan cara membanjiri arena, dan pertarungan antara gladiator (munera). Selama ratusan tahun itu, diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati di pertunjukkan Koloseum.


Nama dari Koloseum seperti pada di atas diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m, Colossus. Patung Colossus dibuat ulang sebagai pengganti Nero sebagai perumpamaan dari Sol dewa matahari, dengan menambahkan mahkota matahari. Di waktu pertengahan tahun, patung colossus telah menghilang. Seorang desain arsitek ahli mengatakan bahwa sejak patung itu terbuat dari tembaga, patung itu telah dileburkan untuk digunakan kembali.

Koloseum masih digunakan sampai tahun 217, meskipun telah rusak kebakaran karena disambar petir. Koloseum telah diperbaiki di tahun 238 dan permainan gladiator berlanjut sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan permainan tersebut karena terlalu banyak memakan korban jiwa.Bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang sampai pada tahun ke 524. Dua gempa bumi di tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunan tersebut. Di Abad pertengahan, Koloseum rusak sangat parah akibat gempa bumi lagi yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja juga didirikan disana.

Tuesday 25 January 2011

Bentuk Arsitektur Borobudur Yang Megah


Mendengar nama Borobudur pastilah
imajinasi kita akan terbayang sebuah candi raksasa yang megah dan kokoh berdiri
di wilayah perbukitan dan dikelilingi oleh beberapa gunung, di sebelah timur
berdiri Gunung Merbabu dan Merapi, di sebelah barat Gunung Sumbing dan Sindoro,
di sebelah utara Gunung Tidar, serta di sebelah selatan terdapat gugusan
pegunungan Menoreh.


Diantara empat Gunung yang
tergolong besar (Merapi, Merbabu, Sindoro dan Sumbing) hanyalah Gunung Merapi
yang sampai dengan sekarang masih aktif bahkan tergolong sangat aktif. Sebelah
utara Borobudur terdapat Gunung Tidar atau tepatnya tergolong bukit karena
bentuknya tidak sebesar empat Gunung yang telah dijelaskan sebelumnya. Menurut
Sutanto (Borobudur Selayang Pandang, 2005) di kalangan para sesepuh dan
arkeolog Gunung Tidar dikenal sebagai “Pakuning Tanah Jowo”.







Di sebelah selatan Borobudur
berdiri pegunungan Menoreh, yang bila dilihat dari halaman tertinggi di
Borubudur tampak puncak pegunungan Menoreh yang menjulang tinggi. Warga sekitar
mempercayai bahwa gugusan pegunungan Menoreh terlihat seperti sesorang yang
sedang tidur terlentang membujur dari timur ke barat. Lekukan-lekukan
pegunungan itu seolah merepresentasikan relief manusia yang lengkap dengan
kepala, hidung, bibir dan dagu, serta bagian perut sampai kaki. Cerita yang
berkembang menjelaskan bahwa yang sedang tidur telentang adalah Gunadarma,
seorang ahli bangunan yang diyakini sebagai sang empunya desain arsitek candi Borobudur yang sedang mengawasi hasil
ciptaannya (Sutanto, 2005).


Di sekitar candi Borobudur
terdapat candi Pawon dan candi Mendut. Candi Pawon sampai dengan saat ini tidak
diketahui fungsinya, karena di candi ini tidak terdapat patung yang dipuja oleh
masyarakat pada jaman itu. Beberapa studi menyatakan bahwa candi Pawon bukan
tempat untuk melakukan ritual pemujaan, tetapi lebih berfungsi sebagai tempat
peristirahatan sementara dalam kegiatan ibadah, karena letaknya yang berada di
antara candi Borobudur dan candi Mendut