Wednesday, 19 January 2011

Esensi Dari Sebuah Foto Pre Wedding

Photografi pre-wedding, entah siapa yang memulainya, tetapi sekarang sepertinya menjadi sebuah tren wajib bagi pasangan-pasangan yang akan menikah. Sepertinya ada yang kurang kalau pernikahan mereka tanpa dihiasi oleh photo-photo pra menikah atau lazim dikenal sebagai pre-wedding atau prewedd saja.

Apa Itu Photo Pre-Wedding?
Sejatinya, photo pre-wedd tidak berbeda dengan photo-photo lain. Hanya saja apa yang menjadi fokus adalah pasangan calon mempelai. Kesan yang ditampilkan di oto tersebut adalah aura cinta kasih yang terpancar dari pasangan kekasih sehingga menampakkan bahwa pasangan yang akan menikah ini adalah pasangan yang paling bahagia sedunia.




Menampakkan aura cinta kasih dalam photo pernikahan lah yang menjadi keunikan dan seni dari photografi prewedd. Tantangan yang menarik bagi setiap photografer karena urusan Anda adalah memotret objek yang hidup. Memotret landscape mudah karena kalau pemandangannya bagus, dari sudut mana pun hasilnya akan bagus. Tetapi lain halnya dengan memotret orang. Dan tidak hanya satu, tapi dua! Dan tugas Anda adalah membuat dua itu menjadi selaras, kompak, dan tidak kaku. Sungguh bukan hanya pekerjaan mengatur komposisi, diafragma, dan kecepatan rana saja.

Dalam mengekspresikan cinta kasih dalam sebuah photo, masing-masing photografer dan pasangan berbeda. Saya amati, kebanyakan ekspresi tersebut dilukiskan dalam peluk, cium, dan senyum yang posesif. Kemudian suasana matahari tenggelam yang romantis, pantai, pemandangan alam yang cantik, atau gedung yang megah adalah background photonya.


Mengenal Gaya Arsitektur Sebuah Candi

Aktivitas keagamaan Hindu-Buddha di Jawa masa silam tentunya cukup bergairah, terbukti dengan ditemukannya banyak peninggalan bangunan suci dari kedua agama itu baik di wilayah Jawa bagian tengah ataupun timur. Para ahli arkeologi dan sejarah kuno telah sepakat untuk menyatakan bahwa munculnya berbagai karya arsitektur bangunan suci itu sebenarnya sejalan dengan keberadaan pusat kerajaan sezaman. Ketika pusat kerajaan berada di Jawa Tengah, candi-candi Hindu-Buddha banyak dibangun di wilayah tersebut, dan ketika pusat-pusat kerajaan muncul di Jawa Timur, pembangunan candi-candi pun banyak dilakukan di wilayah Jawa Timur.

Gaya arsitektur bangunan candi ketika pusat Kerajaan Mataram masih berlokasi di Jawa Tengah, lebih didasarkan pada latar belakang agamanya. Maka dari itu terdapat Langgam Candi Hindu-saiva dan Langgam Candi Buddha Mahayana. Lain halnya ketika pusat-pusat kerajaan telah berada di Jawa Timur, perbedaan gaya bangunan suci itu tidak didasarkan kepada perbedaan agama lagi, baik candi Hindu ataupun Buddha gaya arsitekturnya sama, hal yang membedakannya hanya terletak pada arca-arca yang dahulu disemayamkan di dalamnya. Mungkin kenyataan ini sejalan dengan konsep Siwa-Buddha bahwa sebenarnya dalam hakekat tertinggi sebenarnya tidak ada lagi perbedaan antara Siwa dan Buddha, oleh karena itu tidak perlu adanya perbedaan secara tegas terhadap wujud bangunan sucinya.


Satu masalah penting yang perlu kajian lebih lanjut adalah apa yang terjadi di wilayah Jawa bagian tengah ketika Kadiri, Singhasari dan Majapahit berkembang di Jawa Timur?, apakah Jawa Tengah sepi dari aktivitas keagamaan?, apakah masih dihuni oleh penduduk?, mengapa tidak ada sumber sejarah dan arkeologi yang ditemukan di wilayah Jawa Tengah antara abad ke-11—14?. Demikianlah terdapat masalah yang menarik untuk diungkapkan di masa mendatang, bahwa tidak mungkin wilayah tua di Jawa bagian tengah bekas tempat kedudukan para Syailendra itu tiba-tiba sepi saja, ketika kerajaan-kerajaan berkembang di Jawa bagian timur. Penelisika untuk menjelaskan permasalahan itu masih terbuka, dan mengundang para ahli yang berminat untuk mengeksplorasinya lebih lanjut.

Ilmu Arsitek Yang Tak Bisa Jauh Dari Geometri

Geometri dalam pengertian dasar adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari pengukuran bumi dan proyeksinya dalam sebuah bidang dua dimensi. Cabang ilmu ini pun berkembang sesuai dengan perkembangan arsitektur yang pada dasarnya memiliki keterkaitan satu sama lain. Satu hal yang menjadi pemikiran saya dalam melihat arsitektur adalah bahwa seorang yang menjual jasa arsitek rumah sekalipun tidak bisa ‘lari’ dari geometri. Pernyataan ‘lari’ disini adalah apa pun yang kita lakukan dalam merancang suatu rancangan, tidak bisa lepas begitu saja tanpa melihat geometri dari rancangan tersebut. Dunia arsitektur telah membuka mata saya bahwa tidak ada batasan dalam geometri.




Tidak ada suatu titik dimana kita tidak perlu lagi memikirkan geometri dari sebuah rancangan. Seluruhnya mempunyai aturan geometri. Mungkin memang bukan aturan geometri mendasar seperti yang dikemukakan oleh Euclid dalam 13 buku Euclid’s Elements-nya, tetapi lebih luas lagi pengertian geometri mencakup kenyataan bahwa selalu saja ada aturan, selalu saja ada alasan atau argumentasi mengapa sebuah bentuk itu memiliki bentuk yang demikian. Dalam tulisan singkat ini saya akan memberikan penjabaran bahwa dalam arsitektur kita tidak bisa ‘lari’ dari geometri. Tidak ada bentuk, rancangan, konsep dalam arsitektur yang bisa lepas dari geometri. Dengan kata lain geometri dalam arsitektur bersifat mengikat.

Geometri sekarang ini sudah berkembang menjadi sebuah bidang yang sangat luas. Hampir semua yang ada di dunia ini bisa dikaitkan dengan geometri. Dengan demikian, arsitektur pun tidak luput dari geometri. Arsitektur yang proses perancangannya sederhana (hanya merupakan susunan komposisi dan proporsi) sampai arsitektur yang proses perancangannya sangat kompleks (dengan memasukkan parameter-parameter kebutuhan manusia, bahkan parameter waktu) semuanya memiliki unsur-unsur geometri yang harus dikaji dan dipelajari. Ide apa pun yang ada di dalam kepala kita sebagai awal ide perancangan, bisa kita kaitkan ke geometri untuk lebih memperkaya, bukan hanya bentuk, melainkan juga sirkulasi dan esensi yang ada dalam rancangan kita. Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa dalam merancang sebuah arsitektur tidak bisa lari dari geometri. Geometri dalam arsitektur memiliki sifat mengikat, karena sebagai perancang tidak bisa tidak mempertimbangkan geometri.

Pilihan Warna Rumah Yang Sesuai Anda

Sangatlah penting memilih cat rumah minimalis Anda dengan saksama. Warna dapat memberi lebih dari sekadar keindahan pada rumah Anda. Sebuah warna dapat memiliki pengaruh dalam mood atau suasana hati seseorang. Warna cerah dan berkilau akan menambah semangat, sementara warna pastel akan membuat suasana tenang dan rileks. Beberapa warna dapat terlihat gelap ketika digunakan pada tembok di dalam gedung, namun warna yang sama juga bisa terlihat terang di luar ruangan.

Karena takut tidak cocok dan dianggap berlebihan, kebanyakan orang menggunakan warna-warna netral seperti putih, krem atau abu-abu untuk mengecat seluruh rumah sehingga tidak dapat menggambarkan diri penghuni. Mengingat pentingnya warna, maka bila Anda berencana mengecat rumah dengan warna baru, ada baiknya Anda mengenal makna yang digambarkan dari warna tertentu.




Perhatikan gambar Color Wheel atau Roda Warna di samping, yang menggambarkan susunan warna. Warna yang terletak pada posisi yang langsung berlawanan pada Color Wheel satu dengan yang lain disebut warna yang saling melengkapi. Jika warna tersebut diletakkan berdampingan, maka akan menambah intensitas warna atau disebut sebagai warna yang berani.

Sedangkan untuk warna yang lebih konservatif dan bukan warna berani, maka pilihlah beberapa variasi terang dan gelap pada warna yang sama. Misalnya memilih hijau tua dan hijau muda. Warna jenis ini disebut sebagai warna monokromatik. Mengubah suasana juga bisa dilakukan tanpa harus mengecat rumah secara keseluruhan. Anda dapat menata ulang interior ruangan. Ini juga cocok untuk Anda yang tidak ingin mengecat rumah atau masih takut dalam mengaplikasikan warna. Misalnya, dengan tetap membiarkan dinding dengan warna netral dan warna-warna dapat diaplikasikan pada lampu meja, karpet, gorden, sofa, sprei, meja, cover cushion bantal sofa, atau pada pajangan yang diletakkan dalam ruangan. Warna-warna dari perabot rumah tangga ini yang selanjutnya akan memberi warna pada ruangan.

Pertarungan Satria FU 150 VS New Jupiter MX 2011

Well jika pasar sport mungkin lebih segmented begitu pula yang terjadi pada motor2 moped bermesin perkasa, mungkin saat ini pemainnya memang belum terlalu banyak tetapi melihat persaingan yang begitu ketat tentu menarik untuk kita bahas spec masing2 jagoan pabrikan walaupun secara kelas jelas2  yang biasanya dibedakan melalui displacement: mungkin sebagian beranggapan tidak layak untuk diccompare namun jika menilik harga yang beda tipis tentu dapat menjadi bahan pertimbangan dan hanya sebagai referensi,berikut spec masing2 :



DIMENSI  
  
  
 Panjang Keseluruhan  mm  1.945
 Lebar Keseluruhan  mm  652
 Tinggi Keseluruhan  mm  941
 Jarak Antara As Roda  mm  1.280
 Jarak Mesin ke Tanah  mm  95
 Berat Kendaraan  kg  95
 Tinggi Tempat Duduk  mm  764
  
 MESIN  
  
  
 Jenis   4-Tak, DOHC, Berpendingin Udara SACS, 4-katup
 Jumlah Silinder   1 (satu)
 Diameter Silinder  mm  62
 Langkah Piston  mm  48,8
 Kapasitas Silinder  cm3  147,3
 Perbandingan Kompresi   10,2 : 1
 Daya Maksimum  rpm  16 Ps/9.500
 Torsi Maksimum  Kgm/rpm  1,27/8,500
 Karburator   MIKUNI BS 26 – 187
 Saringan Udara   Jenis Kertas
 Sistem Starter   Elektrik dan Kaki
 Sistem Pelumasan   Perendaman Oli
  
 TRANSMISI  
  
  
 Kopling   Manual plat majemuk tipe basah
 Transmisi   6 Percepatan
 Arah Perpindahan Gigi   1 Ke bawah, 5 Ke atas
 Rantai Penggerak   DID 428 DS, 122 mata
  
 RANGKA  
  
  
 Suspensi Depan   Teleskopik, pegas spiral, bantalan oli
 Suspensi Belakang   Lengan ayun, pegas spiral, bantalan oli
 Sudut Kemudi   45o (Kanan dan Kiri)
 Radius Putar  m  2
 Rem Depan / Rem Belakang   Cakram / Cakram
 Ukuran Roda Depan   70/90 – 17 38S
 Ukuran Roda Belakang   80/90 – 17 44S
  
  
 SISTEM LISTRIK  
  
  
 Sistem Pengapian   CDI
 Busi   NGK CR8E atau   DENSO U24ESR-N
 Accu   12 Volt 2,5 Ah 10 HR
 Kapasitas :  
 Tangki Bahan Bakar  L  4,9
 Dengan penggantian saringan oli  ml  1,100
 Oli Mesin  ml  1000
   



mesin telah menggunakan 5 kopling dengan model seperti motor sport,menggunakan cakaram belakang serta ukuran ban belakang yang lebih lebar tentunya power pun meningkat sekitar 12hp lebih…

Tipe Mesin  :  4 Langkah, 4 Valve SOHC, Berpendingin Cairan
Diameter Langkah  :  54,0 x 58,7 mm
Volume Silinder  :  134,4 cc
Susunan Silinder  :  Cylinder Tunggal / Tegak
Perbandingan Kompresi  :  10,9 : 1
Power Max  :  Manual Clutch: 9.21kW / 8500rpm | ATCW: 8.93kW / 8500rpm
Torsi Max  :  Manual Clutch: 12,14 Nm / 6000 rpm | ATCW: 11.79 / 6000rpm
Sistem Pelumasan  :  Basah
Oli Mesin  :  Total 1.150 Liter | Berkala 0.94 Liter
Radiator  :  -
Karburator  :  -
Putaran Langsam  :  -
Saringan udara  :  -
Transmisi  :  Manual Clutch: Return, 5 Kecepatan (1-N-2-3-4-5) | ATCW: Rotary 4 Kecepatan (N-1-2-3-4-N)
Kopling  :  Manual Clutch: Basah, Kopling manual, Multiplat | ATCW: Basah, Kopling sentrifugal, Multiplat
Caster / Trail  :  -
Rasio Gigi  :  -
Sistem Starter  :  Electric Starter dan Kick Starter

Hayo sape yg jadi Raja Satria FU Vs New Jupiter MX ???