Banyak per kopling racing yang beredar dipasaran dan biasanya produk tersebut menjadi incaran para bikers yang kurang puas dengan respon mesin motor mereka saat perpindahan gigi. Namun menurut Didi Nurhadi dari bengkel D2M Hasil Kebon di Jl. Kapin No.1 Kalimalang Jakarta-Timur, kinerja per kopling standar bisa dimaksimalkan dan hasilnya tak jauh beda dengan yang racing.
“Sebenernya pake per kopling standar bawaan Satria FU -150 juga bisa kinerjanya dibikin sama seperti per kopling racing,” jelas Didi.
Terus gimana caranya biar per kopling standar bisa kayak per kopling racing?
Untuk hal ini, Didi punya cara tersendiri biar tuh per kopling standar bisa kayak per kopling racing. Yang dilakukan adalah dengan menambahkan ring setebal 4.5 mm pada lubang per koplingnya. Dengan langkah ini menjadikan motor lebih responsive terutama saat perpindahan gigi. Menurut Didi, saat tuas kopling ditarik tetap terasa enteng tapi baliknya akan lebih cepat.
Hal senada juga dingkapa Lusep Sugiharto, kepala mekanik bengkel modifikasi Kanan Motor di Jl. Jagakarsa No.51 Jakarta Selatan. Menurutnya kalau dengan sistem penambahan ring pada lubang per kopling, motor akan terasa lebih responsive karena bisa meminimalisasi gejala slip pada kopling yang diakibatkan dari tekanan per yang bekerja lebih kuat dan cepat.
Namun menurut Lusep ada hal yang harus diperhatikan bagi biker yang berencana memasang sendiri ring tersebut, “Yang harus diperhatikan adalah jarak maksimal kerja pegas saat menerima beban untuk menentukan ketebalan kopling. Hal ini untuk menghindari terjadinya gesekan kopling yang terus menerus karena salah memperhitungkan ukuran,” pungkasnya.
Showing posts with label kabel gas. Show all posts
Showing posts with label kabel gas. Show all posts
Monday, 24 January 2011
Thursday, 20 January 2011
Kabel Gas & Kopling Satria FU Yang Beresiko Tinggi Jika Putus
Bila kita perhatikan pada kabel gas dan kabel kopling yang ada dibawah setang motor Satria FU, ada sebuah pengait / bracket kecil untuk mengaitkan kedua kabel tersebut agar selalu dalam posisi menempel pada body / rangka motor.
Mungkin bagi sebagian orang, bracket tersebut hanya sebatas pelengkap pada motor, tetapi sebetulnya pengaruhnya cukup besar juga.
Kabel yang tidak menempel pada bracket tersebut otomatis akan mengurangi kerapian dalam motor kita. Selain itu, kabel yang bergerak bebas tersebut ada kemungkinan akan mengalami lecet karena bergesekan / terjepit antara body dan bagian shock breaker.
Perlu diketahui bahwa lapisan luar dari kabel yang berbahan karet menyelubungi lapisan kedua yang berbentuk ulir dengan bahan besi. Kedua bahan inilah yang melindungi kabel serat kopling dan gas pada motor.
Bila lapisan terluar terkelupas akibat gesekan tadi, secara otomatis lapisan kedua akan menjadi terbuka. Resiko pertama, lapisan kedua akan lebih mudah untuk mengalami bengkok sehingga kabel serat didalamnya akan menjadi susah untuk melakukan gerakan naik turun karena terjepit pada bentuk pelindung kabel yang berubah.
Dampak yang paling parah, ulir pada lapisan kedua akan menjadi semakin tertarik akibat pergerakan rutin dari kabel serat pada saat kita mengoperasikan motor. Dalam kondisi ini, ada kemungkinan saat kita menarik kabel gas, kabel serat tidak akan kembali ketika kita mengendorkan kabel gas kembali. Ini akan sangat berbahaya bagi pengendara dan sangat besar kemungkinan akan mengalami kecelakaan.
Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghindari hal ini adalah :
Mungkin bagi sebagian orang, bracket tersebut hanya sebatas pelengkap pada motor, tetapi sebetulnya pengaruhnya cukup besar juga.
Kabel yang tidak menempel pada bracket tersebut otomatis akan mengurangi kerapian dalam motor kita. Selain itu, kabel yang bergerak bebas tersebut ada kemungkinan akan mengalami lecet karena bergesekan / terjepit antara body dan bagian shock breaker.
Perlu diketahui bahwa lapisan luar dari kabel yang berbahan karet menyelubungi lapisan kedua yang berbentuk ulir dengan bahan besi. Kedua bahan inilah yang melindungi kabel serat kopling dan gas pada motor.
Bila lapisan terluar terkelupas akibat gesekan tadi, secara otomatis lapisan kedua akan menjadi terbuka. Resiko pertama, lapisan kedua akan lebih mudah untuk mengalami bengkok sehingga kabel serat didalamnya akan menjadi susah untuk melakukan gerakan naik turun karena terjepit pada bentuk pelindung kabel yang berubah.
Dampak yang paling parah, ulir pada lapisan kedua akan menjadi semakin tertarik akibat pergerakan rutin dari kabel serat pada saat kita mengoperasikan motor. Dalam kondisi ini, ada kemungkinan saat kita menarik kabel gas, kabel serat tidak akan kembali ketika kita mengendorkan kabel gas kembali. Ini akan sangat berbahaya bagi pengendara dan sangat besar kemungkinan akan mengalami kecelakaan.
Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghindari hal ini adalah :
- Senantiasa periksa kabel sebelum mengendarai motor, pastikan agar kedua kabel selalu tersangkut di dalam bracket.
- Segera ganti kabel gas / kopling yang terkelupas untuk menghindari resiko yang lebih besar.
- Senantiasa membawa kabel cadangan bila Satria FU kita mengalami kerusakan di tengah jalan.
Subscribe to:
Posts (Atom)