Wednesday, 19 January 2011

Sistem Baru Tilang Elektronik Di Berlakukan Awal 2012

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya pada Januari 2012 akan melakukan penerapan penegakan hukum pelanggar lalu lintas (tilang) melalui elektronik atau disebut Electronic Law Enforcement (ELE).

Akan terpasang beberapa kamera pengintai di jalan-jalan protokol di Jakarta. “Kami akan memasang 3 kamera dari Blok M sampai Kota, yang mana kamera itu bisa memotret pelanggaran lalu lintas (lalin). Ini sebagai pilot project pertama, jika sukses nantinya akan diperluas,” jelas Irjend (Pol.) Sutarman, Kapolda Metro Jaya



Untuk menyukseskan program ini Polda Metro Jaya akan bekerjasama dengan PT Registrasi dan Identifikasi Nasional (RIN) dalam menyiapkan perangkat infrastrukturnya. Setiap kendaraan akan dipasangi on-board unit (OBU). OBU yang diberi nama Q Free ini adalah alat berupa chip yang dipasang di spion mobil. “Alat ini berfungsi seperti sidik jari pada mobil,” kata Jaya Usama, Direktur RIN.

Sebagai tahap awal 500 ribu Q Free diberi secara gratis untuk kendaraan umum, mobil polisi dan mobil milik pemerintah.  Nantinya alat ini dipasang di dalam mobil baru dengan bekerjasama bersama ATPM.

OBU ini berisi data registrasi dan administrasi kendaraan tersebut. Sehingga, petugas tidak perlu bersusah payah untuk menghentikan kendaraan yang melakukan pelanggaran. Q Free memancarkan infrared. Sehingga, kendaraan yang dipasangi Q Free akan terdeteksi saat melintas di titik yang sudah dipasangi kamera pengintai.

Kamera pengintai ini terintegrasi dengan komputer. Sehingga data pelanggaran akan tercatat secara otomatis dan tersambung ke TMC Polda Metro Jaya. “Kalau ada pelanggaran lalin mulai dari tanggal berapa, jam berapa dan apa pelanggarannya, akan tercatat,” jelas Usama.
Hasil cetak dari kamera pengintai itu nanti akan dikirim ke alamat pemilik kendaraan. Pemilik kendaraan nantinya membayar denda tilang di pengadilan.“Q Free ini akan disosialisasikan lebih dulu kepada masyarakat. ELE akan mulai diterapkan pada  Januari 2012,” jelas Kapolda Metro Jaya.

Tolong Ya Jangan Main Handphone Saat Isi BBM !!

Beberapa orang dari kita sering nekat mengoperasikan atau mengaktifkan atau menggunakan telepon genggam ketika mobil/sepeda motor sedang mengisi bahan bakar di SPBU. Padahal hal tersebut  sangat membahayakan.Victorian Automobile Chamber of Commerce (VACC) mengingatkan kembali seluruh pengendara agar mematikan handphone ketika sedang mengisi BBM mobil mereka.


Menurut VACC, peralatan-peralatan yang beroperasi menggunakan baterei dapat menyebabkan percikan api sehingga bisa membakar uap bahan bakar yang masuk ke tangki mobil. Resiko kebakaran di SPBU dari penggunaan HP, mungkin rendah, namun tetap saja beresiko.
Listrik statis merupakan penyebab umum dari kebakaran. Itulah sebabnya para pengendara dan petugas SPBU di Victoria diwajibkan mengikuti peringatan VACC demi keselamatan bersama. Bahkan, SPBU-SPBU di sana telah memasang stiker larangan pengaktifan telepon selular.
“Kita tak boleh lupa bahwa SPBU tempat yang memiliki potensi bahaya dan ketika mengisi BBM adalah aktivitas yang mempunyai potensi bahaya,” kata David Purchase, Executive Director VACC.

Purchase juga mengakui masih banyak pengendara mobil dan sepeda motor yang mengabaikan larangan ini. “Ini adalah masalah serius. Para pengendara, produsen handphone dan SPBU harus menganggap serius perkara ini.

Ducati Multistrada 1200 Mengalami Recall

Ducati dikabarkan harus menarik model Multistrada 1200 terbarunya setelah badan keselamatan transportasi jalan raya Amerika Serikat (NHTSA) menemukan masalah ada sepeda motor adventure-tourer tersebut.


Dalam sebuah surat NHTS yang dialamatkan kepada Ducati AS disebutkan, Ducati Multistrada 1200 mengalami masalah pada ECU yang mengakibatkan terhambatnya knerja kopling saat mesin hidup.
Atas kasus tersebut Ducati diminta menarik Multistrada 1200 dari tangan konsumen guna pergantian ECU. Program penarikan ini diharapkan dapat dilayani seluruh jaringan purna jual Ducati di AS tanpa menarik biaya

Penjualan Yamaha Di Dunia, Paling Laku Di Indonesia

Penjualan sepeda motor di Indonesia pertumbuhannya terus meningkat. Pada 2010 penjualan kuda besi di tanah air telah menembus angka 7,39 juta unit, tahun sebelum hanya 5,8 juta.
Salah satu pabrikan yang menuai sukses adalah PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). Pabrikan beremblem garputala ini mengaku menjual 3.326.380 unit sepanjang 2010 atau mengalami kenaikan 25,48 persen.


“Penjualan Yamaha di Indonesia merupakan angka penjualan terbanyak Yamaha di dunia,” bangga Dyonisius Beti, Presiden Direktur YMKI saat ditemui akhir pekan lalu. “Tahun depan kami targetkan mampu menjual 3,6 juta unit,” tambahnya..
Pasar skutik juga terus meningkat, tahun ini total market share skutik sekitar 45 persen, mendekati segmen sepeda motor bebek (underbone)  47 persen. Yamaha masih leading pada segmen skutik lebih dari 50 persen. “Potensi pasar skutik tahun ini akan semakin meningkat, bisa jadi melewati market share underbone,” tutup Beti.

Knalpot Standar Jeroan Racing

Seiring disosialisasikan undang-undang yang melarang sepeda motor aplikasi knalpot model racing di beberapa daerah/kota, membuat bikers yang suka upgrade performa lewat pemasangan gas buang tipe ini, sedikit gelisah dan resah.“Gimana enggak cemas kalau tiba-tiba ditilang Polisi karena knalpotnya sudah tidak standar. Padahal, biar matik ini tambah ngacir serta akselerasinya cepet saat menyalip serta menerabas kemacetan, peranti model freeflow ini salah satu andalan utamanya,” ujar Rahmadi, pembesut Yamaha Mio.


Eits jangan berkecil hati dulu! Biar tampilannya terlihat standar namun tenaganya tetap gahar, para pencinta kecepatan punya solusi. Yakni knalpot standar bawaan motor di-custom (gbr.1) sesuai karakter mesin dan kebutuhan.
“Agar tampilan tetap standar, yang dilakukan, bobok knalpot. Ada juga yang order ganti leher, membungkus knalpot racing dengan cover model standar dan terakhir ganti knalpot aftermarket model standar,” beber Gondrong, bos knalpot SKR.
Biar ada gambaran jelas knalpot custom yang lagi happening di kalangan penggila motor kenceng maupun pencinta turing, berikut dibeberkan apa saja yang dilakukan. Markipat (mari kita merapat)!


Bobok Knalpot
Pengerjaan ini, menghilangkan isi (sekat-sekat/katalis) (gbr.2) di dalam silencer agar peredaran gas buang dari mesin lebih plong, dengan cara membelah silencer-nya lebih dulu. Sehingga bisa menghasilkan power lebih besar dibanding standar.
“Pengerjaan sekitar 2 jam. Ongkosnya kisaran Rp 100-150 ribu, tergantung ordernya mau dipakai untuk motor harian atau spek balap,” imbuh bos SKR yang ngepos di Jl. Raden Patah No.90, Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang.
Ganti Leher Knalpot
Bagi yang enggak ingin suara knalpotnya terlalu berisik, tapi tenaganya bertambah, ganti leher knalpot dengan pipa berdiameter lebih besar juga sering dilakukan (gbr.3). Prosesnya cepat, sekitar 1 jam. Biayanya Rp 50–150 ribu, tergantung panjang pendeknya pipa yang diganti.
“Penggantian pipa ini biasa dilakukan 2 step. Intinya leher pertama (atas) yang terhubung dengan mesin, lebih besar dibanding standar. Lalu pipa kedua yang terhubung sama silencer, lebih besar dari pipa pertama,” ujar Edi Karyadi, juragan knalpot 3D1 di Jl. Raya Depok, Sawangan, Jabar.
Cover knalpot
Bagi motormania yang sudah menemukan setingan knalpot pas/sesuai karakter tunggangan, namun masih kelihatan model racing, juga bisa diakali. Yaitu membungkus knalpot racing itu dengan cover knalpot standar maupun custom (bikinan) yang didesain mirip bentuk knalpot standar motor yang dipakai (gbr.4).
“Kalau proses bikin cover knalpot biayanya agak mahal, Rp 150-250.000. Pengerjaan paling lama 2 jam. Tapi, hasilnya tetap mirip knalpot standarnya,” yakin Edi.


Aftermarket Model Standar
Nah, bagi yang tidak mau repot menunggu lama knalpot standarnya di permak, bisa langsung pasang knalpot aftermarket racing model standar (gbr.5). Harganya bervariasi, mulai Rp 350-550 ribu, tergantung bahan silencer-nya; aluminium, pelat esser, berlapis krom atau stainless.
“Urusan bentuk/tampilan dijamin mirip knalpot standar. Berhubung knalpot bikinan saya bahan dasarnya full stainless, harganya agak mahal. Untuk motor matik dan bebek Rp 450 ribu, tapi kalau tipe sport Rp 550 ribu,” imbuh Marno, juragan knalpot MS-3 di Jl. Ciledug Raya 29C, Kreo, Ciledug, Tangerang.