Tuesday, 8 March 2011

Rusia Pamerkan 230 Barang Kesenian Asli Indonesia

Sekitar 230 jenis barang seni dan budaya khas Indonesia dipamerkan di Kovrov Historical and Memorial Museum kota Kovrov, yang berjarak 260 km arah timur laut Moskow, Rusia. Pameran Seni yang digelar lebih dari sebulan itu ingin menyampaikan kehangatan Tanah Air Indonesia kepada masyarakat kota tersebut yang saat ini sedang diselimuti musim dingin hingga suhu minus 15-18 derajat Celsius, kata Sekretaris III Fungsi Pensosbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow, Enjay Diana




Dalam pameran yang berlangsung hingga 29 Maret mendatang pengunjung dapat melihat dan menikmati berbagai barang seni dan budaya Indonesia antara lain daerah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Papua.Kerajinan yang ditampilkan mulai dari ukiran kayu, topeng, patung garuda, patung komodo, keris, pakaian daerah, batik, alat-alat musik tradisional, keramik, peta hingga foto-foto tentang Indonesia.Dian Wirengjurit mengatakan, Rusia merupakan salah satu bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai seni dan budaya.

"Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat Rusia untuk mengetahui seni dan budaya bangsa asing begitu besar," ujarnya.

Menurut Dian Wirengjurit, banyaknya museum dan pameran seni budaya di Rusia menunjukkan tingginya masyarakat terhadap nilai-nilai seni dan budaya, termasuk seni dan budaya Indonesia.Ia mengharapkan, pameran dapat lebih memperkenalkan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat Rusia.
"Menurut rencana, setelah Kovrov, pameran yang merupakan kerja sama antara KBRI Moskow, Russian Intereco company, dan museum-museum di Rusia akan berlangsung hingga akhir tahun 2011 di berbagai kota lainnya, seperti Gus-Khrustalny, Sergiev Posad dan Elektrostal," katanya.



Tanjidor Masikah Bisa Berbunyi Lantang


Tret.. tetet dhrong tretetet dung…… trek – dung  - trekdung……dung……dung………dung

Begitulah sayup-sayup terdengar alunan musik etnis Betawi yang lagi mengiringi arak-arakan pengantin sunat di Ciganjur, pinggiran kota Jakarta. Musik khas etnis Betawi lama yang kebanyakan didukung oleh para musisi berusia senja ini melintasi gang-gang sempit dengan semangat baja. Layaknya serdadu yang mau maju perang. Pemandangan macam ini sangat menghibur dan menyenangkan hati  orang yang kebetulan menyaksikan deretan kaum akhir (orang – orang tua) yang  lagi ngejreng dengan alat musik yang sudah tua pula.




Kendati pun “Tanjidor” disebut musik rakyat Betawi, namun instrumennya menggunakan alat musik modern, terutama alat tiup. Seperti trombhon, piston (comet a piston), tenor, klarinet, as, dilengkapi alat musik tabuh membran, yang biasa disebut  tambur atau genderang.

Selaras dengan pergeseran zaman, sebagian besar alat musik yang hingga kini masih digunakan termasuk kategori instrumen yang sudah usang dan cacat. Barang bekas yang sudah pada peyot dan penyok-penyok ini toh masih bisa berbunyi. Kendati suaranya kadang-kadang melenceng ke kanan dan ke kiri alias fals.  Saking tuanya, alat musik tersebut sudah ada yang dipatri, dan ada pula yang diikat dengan kawat agar tidak berantakan. Tetapi semua itu tidak mengurangi semangat penabuhnya yang umumnya juga sudah pada lanjut usia.

Sejak dulu memang, Tanjidor  tidak banyak memberi janji sehingga pendukungnya dari tahun ke tahun kian menurun. Selain banyak yang sudah meninggal, pendukungnya sekarang sudah pada uzur. Untuk singgah menjadi seniman orkes Tanjidor memang harus punya bakat di bidang musik modern atau ketrampilan itulah yang membuat orang senang menekuni hobinya.
Kendati pun keadaan sudah berubah 180 derajat, namun masih ada beberapa perkumpulan Tanjidor di wilayah Jakarta


Temukan lebih banyak lagi informasi seputar alat musik

Pernak Pernik Murah Untuk Bikers Sejati


Bagi pengendara sepeda motor, terlebih para bikers yang kerap touring mengenakan helm, jaket, masker, sarung tangan dan rompi, merupakan perlengkapan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Karena dengan menggunakan berbagai perlengkapan tersebut, otomatis mengendarai ‘si kuda besi’ berapapun jaraknya akan terasa aman dan nyaman.




Beragam perlengkapan motor dijual..Beragam perlengkapan motor dijual..Nah, untuk mendapatkan berbagai perlengkapan tersebut, saat ini ada satu tempat yang bisa dijangkau dari arah Depok menuju ke Bogor. Bagi bikers yang suka touring ke Puncak Bogor pasti akan menemui lokasi ini karena lokasinya disebelah kiri jalan.Di sini perlengkapan bikers dijajakan secara lengkap. Semua perlengkapan dijual dari harga puluhan hingga ribuan rupiah. Namun semua perlengkapan tersebut bisa ditawar. Untuk itu, para bikers harus pintar-pintar menawar agar tidak menyesal ketika membeli suatu barang.

Sarung tangan dan lainnya...Sarung tangan dan lainnya...Untuk masker dijual dari harga Rp 20-35 ribu, sarung tangan Rp 25-35 ribu, rompi Rp 35 ribu, jaket Rp 75-150 ribu dan helm Rp 100-200 ribu. Harga perlengkapan tersebut ada yang murah dan mahal karena tergantung bahan dan jenisnya. Jika bahannya bagus maka dijual dengan harga lebih mahal. Namun, semua harga tersebut bisa ditawar. Tapi, ketika menawar juga harus masuk akal dan realistis sehingga tidak membuat penjual perlengkapan tersebut menjadi naik darah.

Selain menjual berbagai perlengkapan bikers, di sini juga terdapat berbagai toko aksesoris motor, yang menjual berbagai macam kebutuhan aksesoris motor, seperti kaca spion yang dijual dengan harga Rp 35-75 ribu, handle rem Rp 65-100 ribu, baut Rp 10 ribu, lap/kanebo Rp 20 ribu, bistep Rp 55-70 ribu, tempat plat nomor Rp 35-60 ribu, kaca helm Rp 15-30 ribu dan masih banyak yang lain.



Temukan lebih banyak lagi informasi seputar

Jurus Bela Diri Khusus Batita


“Mamaaaaaaaaa!” tangis sang adik pecah seketika. Rupanya ia diserang sang kakak yang memang menjadi sparing partner-nya sehari-hari.Sang mama buru-buru mendekat untuk memisahkan mereka. Tapi kadang “tim SAR” datang terlambat; si adik sudah menangis duluan karena berseteru dengan sang kakak.




Kalau begitu, bisakah mengajari anak batita ilmu bela diri? Bisa sih bisa, tapi jangan bayangkan adegannya seperti film The Karate Kid. Soalnya tetap saja orangtualah yang dituntut berperan menengahi kericuhan antarbocah ini. Jurus bela diri yang dimaksud adalah menjauh dari si penyerang. Kalau respons seperti itu belum dapat dilakukan si kecil, kitalah yang harus menjauhkannya dari si penyerang.

Segera setelah itu ada 2 hal yang perlu dilakukan. Pertama, menenangkan anak yang menangis. Kedua, menanyakan padanya kenapa kejadian tersebut bisa terjadi. “Kalau kejadian itu muncul karena si batita yang bersikeras tak mau gantian main, beri pengertian padanya agar mau main bergantian. Orangtua juga tidak perlu takut anaknya kelak tidak punya keberanian untuk melawan perlakuan yang tidak enak. Seiring dengan pertambahan usia dan perkembangan jiwa serta mentalnya, tanpa perlu diajari pun anak akan mampu melakukan perlawanan dengan sendirinya. Kalaupun saat ini ia tidak diajarkan untuk membalas, pertimbangannya lebih karena kematangan usia dan perkembangannya belum siap menerima hal tersebut.

Jika orangtua mengajari si batitanya untuk balas menyerang, efeknya bisa sangat menakutkan. Tidak menutup kemungkinan si batita akan tumbuh menjadi anak yang agresif dan tidak bisa mengontrol emosi.Itulah mengapa, orangtua amat dituntut untuk menunjukkan sikap bijak kala batitanya diserang ataupun menyerang teman. “Jangan main hakim sendiri dengan menuduh si pelaku melakukan serangan atau abuse,


Temukan lebih banyak lagi informasi seputar

Muramnya Pelayanan Kesehatan Di Indonesia


Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Semua orang ingin merasa dihargai, ingin dilayani, ingin mendapatkan kedudukan yang sama  di mata masyarakat. Kebutuhan ini adalah wujud dari level kedua Teori Maslow. Akan tetapi sering terdapat dikotomi dalam upaya pelayanan kesehatan di Indonesia. Sudah begitu banyak kasus yang menggambarkan betapa suramnya wajah pelayanan kesehatan di negeri ini. Seolah-olah pelayanan kesehatan yang baik hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki dompet tebal. Sementara orang-orang kurang mampu tidak mendapatkan perawatan kesehatan yang adil dan proporsional. Orang-orang miskin sepertinya tidak boleh sakit.




Tidak dapat dimengerti apa yang membuat adanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dalam domain pelayanan kesehatan. Dokter yang ada di berbagai rumah sakit sering menunjukkan jati dirinya kepada pasien secara implisit. Bahwa menempuh pendidikan kedokteran itu tidaklah murah. Oleh sebab itu sebagai buah dari mahalnya pendidikan yang harus ditempuh, masyarakat harus membayar arti hidup sehat itu dengan nominal yang luar biasa. 

Pelayanan kesehatan sepertinya sering tidak sebanding dengan mahalnya biaya yang dikeluarkan. Rumah sakit terkadang tidak melayani pasien dengan baik dan ramah. Dokter terkadang melakukan diagnosis yang cenderung asal-asalan.Suramnya wajah pelayanan kesehatan di Indonesia haruslah menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk memperbaiki kondisi tersebut. Bukan hanya peranan dokter ataupun Menteri Kesehatan dalam perwujudan hidup sehat melainkan partisipasi semua masyarakat

Memilih berobat ke luar negeri tidak bisa dianggap sebagai sebuah tindakan mengkhianati bangsa. Karena kenyataannya rumah sakit-rumah sakit yang ada di Indonesia tidak memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk memberikan kredit jaminan kesehatan lebih baik pada pasiennya. Namun ada pihak-pihak tertentu yang melakukan perawatan ke luar negeri karena ketidakpercayaannya terhadap kapasitas dokter-dokter dan rumah sakit yang ada di negeri ini.
Ingin Berobat Jadi Dilema Bukan?




Temukan lebih banyak lagi informasi seputar