Monday, 23 May 2011

Gerabah NTB Go Internasional,Pengusaha Pengerajin Gusar


Perekonomi pada masyarakat pengrajin Gerabah di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barat (Lobar) terus mengalami peningkatan. Pasalnya, usaha pengerajin gerabahnya telah berhasil memasuki pangsa pasar internasional. Ditambahkannya, untuk tahun 2010 ini, kerajinan Gerabah Banyumulek selain diminati Amerika Serikat, juga digemari warga Eropa dan sejumlah Negara tetangga di Asia, seperti China.




Kerajinan Gerabah Banyumulek ini, bahkan membuat nama NTB terenal hingga internasional. Hal ini, tentu akan semakin memperkuat promosi Visit Lombok-Sumbawa 2012 mendatang, yang mengharapkan hadirnya sejuta wisata di NTB pada tahun 2012 mendatang.

Hanya saja, para pengusaha pengerajin Gerabah ini masih mengeluhkan masih rendahnya SDM para pekerja, tentu hal ini akan  berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas kerajinan itu sendiri. Jika berbicara SDM, tentu masih kalah dengan daerah lain, seperti Pulau Jawa. Untuk itu, pemerintah diharapkan untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan SDM pada masyarakat pengerajin melalu pelatihan dan lainnya yang sifatnya meningkatkan skill masyarakat pengrajin.

Dikeluhkan Nurul Aimin, selain kurangnya masyarakat dalam hal keahlian, juga diikuti pula dengan kurangnya kemampuan masyarakat pengrajin dalam kemampuan berbahasa, terutama Bahsa Inggris. Hal ini juga akan berdampak negative terhadap jumlah kunjungan dan minat wisatwan asing

Di samping itu juga, para pengusaha Gerabah Banyumulek masih mengeluhkan akan sulitnya melakukan eksport. Sebab, hingga kini  mereka masih ketergantungan pada Provinsi Bali. Hal inilah yang masih menjadi dilema bagi pengusaha gerabah disamping cost yang mereka dikeluarkan untuk biaya pengiriman sangat besar.

Temukan info lebih lengkap kerajianan gerabah

Pasang Iklan Koran Kian Tinggi Peminatnya


Pasang Iklan di koran meningkat menjadi 35 persen pada 2011 ini jika dibandingkan lima tahun lalu, yang hanya sekitar 30 persen,” kata Senior Manager of Media Client Services Nielsen Tri Susanti Simangunsong, di kantornya. Tri Susanti yakin komposisi iklan melalui televisi justru mengalami penurunan dari 70 persen pada 2006 menjadi 62 persen pada tahun ini.





Dia menjelaskan, perkembangan iklan di media cetak, terutama surat kabar, disebabkan oleh informasi yang disampaikan ke masyarakat dapat lebih terperinci dibanding menggunakan iklan melalui televisi.

“Orang beriklan di televisi sebenarnya agar masyarakat aware terhadap produk yang ditawarkan. Namun, setelah itu masyarakat ingin mengetahui produk itu secara lebih terperinci. Beriklan di media cetak adalah pilihan yang tepat untuk itu,” ujarnya.

Sejak 10 tahun terakhir telah terjadi perubahan besar tentang iklan di surat kabar atau media cetak lainnya dengan meningkatnya komposisi iklan. Sebaliknya, komposisi iklan melalui televisi malah menurun.
Menurut Kikie Randini, Associate Director Communications and Marketing Nielsen, dengan peningkatan pendapatan per kapita nasional menjadi US$ 3 ribu, prospek bisnis media cetak ke depannya pun akan semakin naik. “Namun, faktor lainnya tergantung dari konten dan kreativitas masing-masing media,” katanya.

Temukan info lebih lengkap pasang iklan

Deddy Corbuzier Mulai Menerawang Nasip Sulap Di Masa Depan



Mengenai sebesar apa dunia sulap di Indonesia telah menjadi dan akan menjadi nantinya, Deddy punya pandangan sendiri. Menurutnya, mau apapun bentuknya, baik jual mie, alat sulap atau musik, semua ada polanya. Kenapa bisa sampai ada penjual mie gerobak tapi ada juga bakmi GM, atau Indomie?, “Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa mengikuti industri yang sudah ada. Industri itu menurut siapa? Menurut gue, industri sulap lebih baik daripada industri musik. Tapi menurut pesulap yang dibayar 200 ribu sekali pertunjukan di ulang tahun-ulang tahu,, tidak ada industri sama sekali,” jelasnya. Lalu kenapa industri musik lebih besar di Indonesia? “Tunggu dulu. Kumpulin dulu jumlah band ada berapa, jumlah pesulap ada berapa. Memang jumlah band jauh lebih banyak, tapi yang melarat lebih banyak lagi. Yang terkenal banyak, karena community-nya lebih besar. Indonesian Idols sekali audisi bisa sampai ratusan ribu orang.




Sementara cari 5 pesulap untuk The Master itu susah setengah mati. Di Indonesia kenapa rampok itu banyak pribumi? Karena di Indonesia, pribuminya banyak! Coba di Cina, Cina semua yang rampok. Secara komposisi, artinya sulap enggak kalah dari industri lainnya,” tegasnya. Deddy juga kembali menekankan bahwa industrinya selalu ada, tinggal bagaimana kita menyikapinya, “Justru karena pesulap itu masih dikit, masih enak,” lanjutnya.

Sepak terjang bapak sulap modern Indonesia ini memang tiada habisnya. Setelah ratusan acara TV, menulis empat buku, striping talkshow, sinetron dan kini film layar lebar, dia membuktikan bahwa seni sulap memiliki kreativitas yang tidak terbatas pula dan mampu berdiri sendiri bersama sektor kreatif lainnya.

Temukan info lebih lengkap alat sulap

Ghul Ghul Salah Satu Alat Musik Unik Asal Indonesia


Kalau anda mengunjungi salah satu desa di wilayah kecamatan Lenteng timur, kabupaten Sumenep maka anda akan menyaksikan atraksi tersebut. Para pecinta musik ini tergabung dalam sebuah group musik dan menamakan instrumentalia yang mereka mainkan dengan nama Alat Musik Ghul-Ghul




 Konon nama musik instrumen ini diambil dari kata Ghul-Ghul, yaitu kependekan kata gul-onggulen, yakni benjolan yang ada di punggung (punuk) sapi. Namun ada yang mengatakan bahwa, nama Ghul-Ghul diambil dari nama salah satu alat musik berbentuk gendang. Gendang yang dipakai dalam instrument musik ini mempunyai bentuk sangat spesifik dan unik. Keunikannya terletak di bagian tengah gendang, yaitu dengan bentuk menggelembung besar.

Pada awal keberadaannya, instrumen musik Ghul-Ghul didominasi oleh alat musik Ghul-Ghul (gendang). Namun dalam perkembangannya, permainan musik ini memasukkan berbagai alat musik lainnya. Ternyata perkawinan dari berbagai alat musik tersebut mampu menghasilkan komposisi irama yang lebih kaya, serasi dan selaras. Adapun alat musik lainnya yang dimasukkan dalam musik instrumen ini berasal dari alat musik tiup maupun alat musik pukul.

Adapun komposisi dalam setiap permainan, posisi para pemain disesuaikan dengan kondisi dan situasi lokasi yang ada. Alat musik yang lebih kecil dijejer bagian depan dalam bentuk setengah lingkaran, disusul alat-alat yang lebih besar dibelakangnya, dan ada yang ditempatkan di kursi. Dengan demikian, para pemain bebas mengekspresikan irama yang dimainkan dalam bentuk irama tubuh. Dalam setiap pementasan biasanya  para pemain menggunakan seragam yang sama, pakaian kebesaran khas Madura dan semua atribut serta aksesoris yang spesifik Madura.

Temukan info lebih lengkap alat musik

Dinasti Frederer Dan Nadal Sudah Tamat


Selama ini, ajang turnamen tenis paling bergengsi Grand Slam memang didominasi oleh Nadal dan Federer. Kedua petenis papan atas itu, bergantian menjadi yang terbaik di ajang Australia Open, Amerika Serikat Open, Prancis Open dan Wimbledon.





Bahkan, sejak tahun 2005, Federer mulai mendominasi gelar juara. “Di 2005, 2006 hingga 2007, mungkin anda bisa mengatakan hanya sedikit yang monopoli, tapi lebih ke Federer semata,” ujar Nadal

Bukan hanya masalah gelar, Federer dan Nadal silih berganti menguasai peringkat nomor satu dunia. Kini, Nadal meyakini dia dan Federer tidak akan bisa melakukannya lagi, mengingat banyak petenis berbakat yang bisa memberikan perlawanan. Ada dua nama yang dianggap Nadal sebagai calon bintang masa depan. Mereka adalah Milos Raonic dan Grigor Dimitrov. Bahkan, Raonic mendapatkan gelar perdana di San Jose, tahun ini.

“Saya memang ikut bersaing, namun hanya sedikit saja. Yang jelas, monopoli gelar seperti ini sudah berakhir beberapa waktu lalu. Ada petenis muda yang bisa memberikan perlawanan,” tegas petenis asal Spanyol itu.
“Saya tidak pernah melihat begitu banyak petenis muda berbakat. Tentu, ada Raonic, yang memulai tahun ini dengan baik dan Grigor Dimitrov. Mereka adalah dua petenis yang paling potensial,” tandas petenis nomor satu dunia

Temukan info lebih lengkap seputar tenis