Wednesday, 14 September 2011

Sosok Para Perempuan yang Terlalu Memuja Tas Branded


PEMUJAAN terhadap tas branded di masyarakat kelas atas makin akut. Tas buatan Prancis bermerek Hermes edisi Birkin tak cukup dihargai dengan delapan digit angka. Perlakuan dan penghormatan terhadap tas makin tak rasional.. Tas Hermes diperlakukan sangat terhormat. Pelayan menyambut, memberi tempat duduk khusus, dan menyelimuti Hermes, agar terlindung dari cipratan saus. Bagaimana perilaku seperti itu dibenarkan dan dijadikan keniscayaan? Tas Birkin awalnya hanya tas classy dari Hermes. Nama Birkin diambil dari nama aktris Jane Birkin. Tas itu berbahan kulit binatang eksotik -kulit buaya perairan laut -dengan harga sampai 850.000 dolarAS atau setara Rp 765.000.000.



Dimulai dari sosok figur publik dunia, seperti Victoria Beckham yang memiliki koleksi seratus tas Hermes, di dalam negeri kita melihat Hermes menggelantung di tangan para selebritas dan ibu pejabat. Didukung pusat perbelanjaan yang hadir dengan promosi bag days, yang menawarkan berbagai jenis pilihan tas bermerek dengan potongan harga khusus. Dan, jika sampai pada hal-hal yang tak mampu kita bayar, kita pun tak kehabisan akal. Tas bajakan bermerek dengan mutu dari KWsuper, KW1,KW2,danseterusnya laris manis di pasaran. Kita mengidentifikasi diri secara gigih lewat peniruan, yang berbiaya lebih murah. Jalan melalui arisan pun dijalani. Kaum sosialita mengadakan arisan tas Hermes dengan anggota tak sembarang orang. Orang-orang terpilih. Eksistensi Tas Pencitraan tas pada awal abad ke-20 menjadi lebih dari sekadar tas tangan. Tas saat ini dibuat dalam penampilan lebih canggih, baik dari gaya maupun materi bahan, seperti kanvas tahan air, usia sintetik ruang, dan kulit reptil imitasi.
 Tas Hermes saat ini tak terbeli dengan uang semata-mata. Anda harus menjadi “seseorang“ lebih dahulu, menjadi figur publik terkemuka atau selebritas terkenal. Jika menginginkan edisi personal use, Anda harus memesan dalam daftar tunggu selama dua tahun. Saya membayangkan mampu memesan edisi personalusesetelahpenantianduatahun.Padahal, uang pembeli tas itu bisa untuk memberi makan dan menyekolahkan anak-anak di negara miskin. Saya masih membayangkan tas itu di tangan saya. Saya kenakan saat memasuki lounge hotel mewah dan pelayan menyambut tas itu. Dia mungkin tak tahu dan bagi dia tak penting untuk tahu siapa saya, sebab yang penting tas yang saya pakai adalah Hermes.Tas mendapat eksistensi dan pemaknaan untuk public


Info terkait - tas branded

No comments:

Post a Comment