Tuesday 8 December 2015

Kelebihan Pemakaian Mesin Kemasan Plastik




Mesin kemasan Plastik telah banyak digunakan pada dunia industri, khususnya di dunia industri pangan dimana keawetan bahan pangan dan penjagaan kualitasnya ditentukan dari kemasannya. Mesin ini diklaim lebih teliti dalam penggunaannya, selain ketelitian jumlah bahan yang dapat ditangani mesin ini dapat lebih banyak jika dibandingkan dengan pengemasan manual yang memanfaatkan tenaga manusia. Setiap manusia memiliki akal dan rasa, dimana akal dan rasa dapat menguntungkan manusia sekaligus membentuk siapa manusia itu, disisi lain hal ini memberi kelemahan dalam dunia industri. Manusia dapat lelah dan penat apa bila melakukan pekerjaan yang monoton dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat memicu banyak kesalahan dalam proses.
Mesin kemasan Plastik juga diunggulkan dalam segi ekonomis, pelaku industri hanya perlu memikirkan sumber dana pengadaan mesin yang sedikit rumit. Dalam hal pengeluaran rutin pengeluaran dari mesin dinilai lebih hemat dibanding harus menggaji buruh dengan segala tunjangan yang diminta. Maka pelaku usaha mempertimbangkan mesin sebagai dongkrak produksi usahanya. Mesin hanya memerlukan biaya operasional yang tak banyak dan biaya perawatan berkala yang sudah dapat diprediksi pengeluarannya. Sehingga pelaku usaha dapat memperkirakan segala pengeluaran mereka tanpa adanya tambahan secara tiba- tiba. Tentu pengeluaran tak terduga juga menjadi pertimbangan.
Untuk menutupi kekurangan yang dapat terjadi pelaku usaha diharuskan memilih mesin yang tepat, tepat dalam arti dapat memperingan proses produksi serta biaya operasional yang terjangkau bagi pelaku usaha itu sendiri. Maka faktor kebutuhan dan keuangan lah yang perlu diperhatikan. Pelaku industri pastinya ingin mengembangkan usaha seluas - luasnya dengan pembelian fasilitas produksi seperti mesin kemasan dengan kuantitas sebanyak banyaknya untuk mendongkrak produksinya. Tetapi disatu sisi pelaku usaha perlu untuk memperhatikan keuangan dan pasar yang tersedia. Jangan sampai barang yang diproduksi tidak terjual dipasaran. Maka pelaku usaha perlu secara cermat melakukan penilaian penilaian terhadap banyak faktor sebelum mengeksekusi suatu keputusan, termasuk pembelian mesin- mesin produksi skala besar.
Demi efesiensi produksi pemilihan mesin yang tepat penting untuk diperhatikan. Mesin yang tidak cocok dalam baris produksi dapat mengakibatkan masalah pada proses sebelum dan sesudah mesin tersebut. Selain itu mesin yang tidak tepat dapat mengakibatkan beban pada finansial perusahaan. Pengeluaran yang berlebih dari operasional mesin dapat membebani perusahaan. Maka dalam pemilihan mesin perlu diperhatikan aspek aspek kecil pada mesin dan usaha dari pelaku usaha tersebut. Sebagai contoh, Mesin kemasan Plastik dengan ukuran terlalu besar dan konsumsi energi yang besar tidak cocok untuk digunakan di industri kecil, sebaliknya mesin dengan skala kecil diterapkan dalam industri besar akan mengakibatkan ketidak efektifan kerja produksi, maka sekali lagi pemilihan mesin perlu diperhatikan.

Friday 20 November 2015

Jenis-jenis Mesin Bubut



Mesin bubut merupakan perkakas yang digunakan untuk memotong atau membentuk benda kerja, penggunaannya adalah dengan memutar pedal untuk menghasilkan bentuk. Digunakan juga untuk membentuk benda yang penampangannya berbentuk silindris seperti, poros lurus, poros bertingkat, poros tirus, poros beralur, poros beruril, dan permukaan benda silindris lainnya (anak buah catur) Bubut sendiri berarti cara memotong benda kerja dengan cara disayat, dilakukan dengan memutar benda kerja untuk kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan dari sumbu putar benda kerja. Teknik memutar dari mesin bubut ini cukup relatif dan harus sejajar pada sumbu putar.




Ada banyak jenis mesin bubut yang biasa digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Mesin bubut awalnya berbentuk sederhana, kemudian berkembang menjadi lebih modern. Jenis-jenis mesin bubut bermacam-macam. Pertama, mesin bubut konvensional, pada dasarnya bagian-bagian pada mesin bubut konvensional ini sama dengan mesin bubut pada umumnya. Biasanya perbedaannya hanya pada letak bagian-bagiannya saja. Mesin ini juga menghasilkan benda kerja yang berbentuk silinder. Pada mesin bubut konvensional, dilakukan dua mekanisme eretan, yaitu eretan melintang dan eretan atas. Cara pemasangan kedua eretan tersebut adalah dipasang secara manual dengan handle, begitu juga yang otomatis maupun langsung. Hasil dari pengerjaan dengan mesin bubut konvensional ini adalah membuat ulir, membuat eksentrik, membuat copy, membuat rata, membuat bertingkat dan dalam. Kedua, mesin bubut CNC (Computer Numerically Control Lathe Engine) – CNC Machine (Pengendalian secara numerik). Cara kerja mesin ini adalah lebih modern dibandingkan dengan mesin bubut konvensional. Mesin ini memanfaatkan teknologi dalam pengaplikasiannya. Pertama, mesin ini menggunakan program (software) komputer untuk mengendalikan mesin. Program ini tentunya berisi tentang instruksi-instruksi yang dikodefikasikan dalam bentuk alogaritma matematis dan disebut sebagai kendali numerik. Mesin ini akan bekerja otomatis sesuai dengan instruksi yang datanya telah tercantum dalam program. 

Selain mesin bubut konvensional dan mesin bubut CNC (mesin bubut modern) terdapat juga jenis mesin bubut lainnya yaitu, Instrumen Lathe Engine ( mesin bubut instrumen). Mesin ini biasanya digunakan untuk memproduksi benda kerja yang ukurannya kecil namun dalam jumlah yang banyak (mass product). Bench Engine Lathe ( mesin bubut meja). Mesin bubut ini digunakan untuk memproduksi benda kerja yang ukurannya lebih besar dan mesin ini diletakkan di meja. Standard Engine Lathe (mesin bubut standar), mesin ini adalah yang paling standar dan bisa digunakan untuk memproduksi benda kerja yang jumlahnya cukup besar dan lebih panjang.

Dari sekian jenis Mesin bubut yang ada dan digunakan sampai saat ini, Standard Engine Lathe (mesin bubut standar) dan mesin bubut CNC (Computer Numerically Control Lathe Engine) adalah yang cukup sering digunakan dalam duni industri, karena lebih banyak produksinya dan lebih efisien.