Jangan berpikir terlalu jauh untuk bisa berbisnis alat musik. Bahkan dari sekitar kita pun bisa dijadikan alat musik yang laku diekspor. Ya. itulah berbisnis alat musik tradisional. Salah satu yang sukses menjalankan bisnis ini adalah Muhammad Furqon Pidada yang memulai bisnisnya sejak 10 tahun lalu.
Sejak awal ia sudah yakin bisnis alat musik merupakan pilihan yang tepat. Itulah kenapa ia mendirikan CV Haganyku pada tahun 1999. Dari perusahaan ini ia menjual alat musik tradisional. Ia tak perlu repot-repot membuat alat musik sendiri, cukup mencari perajin alat musik yang mau memasoknya mulai dari Bandung hingga ke Yogyakarta. Alat musik yang dijualnya pertam kali adalah angklung, jimbe, dan seruling.
Selain itu ia juga menciptakan alat-alat musik sendiri yang disebutnya alat musik alternatif. Alat musik ini dibuat dari aneka bahan dengan aneka bunyi-bunyian yang unik. Misalnya Thunderbolt, alat musik dari bambu yang bisa mengeluarkan suara seperti halilintar. Rainstick alat musik yang bisa menghasilkan suara hjujan. Atau alat musik Spring Kluwek yang dibuat dari cangkang kluwek. Dan sebagainya. Berbagai alat musik alternatif yang dibuatnya ini membuat jenis alat musik yang dijualnya mencapai 70-an jenis.
Alat-alat musik itu ia jual ke pasar ekspor yang ia promosikan dari pameran ke pameran. Di luar negeri alat-alat musiknya itu laku. Omsetnya sekitar Rp 160 jutaan dari sekitar 500-an unit alat musik yang ia jual per bulannya