Thailand tertarik untuk melakukan investasi di sektor spare part motor di indonesia. Untuk membuktikan keseriusannya, delegasi pemerintah dan pengusaha Thailand berkunjung ke Indonesia.Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi. Mengakui belum mengetahui berapa besaran nilai investasinya. "Itu kan pihak swasta yang mau investasi . Sudah ada rencana dan itu bagus. Saya tidak tahu investasinya. Kita undang kerjasama di komponen. Mereka minta bantuan kepada pemerintah soal izin pasar," kata Budi.
Prospek pertumbuhan industri komponen di Indonesia, lanjutnya, pada tahun 2010 cukup bagus, yakni diatas tujuh persen. "Beberapa pabrik baru yang akan dibangun ini, saya belum tahu akan dimana, tapi selama ini terkonsentrasi di Batam dan Jawa, meskipun after sales penjualan distributor sudah mulai menyebar ke luar Jawa," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menjelaskan, ketertarikan investor Thailand di sektor sparepart motor, karena melihat pasar Indonesia lebih besar. "Mereka incar pasar besar. Ini kesempatan bagi mereka karena pasarnya hanya seperempat dari pasar Indonesia. Pasar kita sudah memproduksi dan menjual 6,6 juta unit motor dan itu akan meningkat terus. Karena, disini masih membutuhkan motor sebagai alat transportasi," kata Gunadi.Menurutnya, sebaiknya Thailand membangun pabrik di pulau Jawa karena konsentrasi penjualan masih di sekitar Jabodetabek. "Kalau dibangun diluar Jawa, biaya transportasinya akan jauh lebih mahal," tukasnya.